Tuesday, October 22, 2013
Diabetes Steroid (Steroid-Induced Diabetes)
Tuesday, October 22, 2013 by ancorez
Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi inflamasi berbahaya tetapi bisa juga menyebabkan diabetes yang sering disebut sebagai diabetes steroid. Dengan kata lain diabetes steroid adalah istilah medis yang mengacu pada hiperglikemia berkepanjangan akibat terapi glukokortikoid untuk kondisi medis lain.
Apa peran steroid?
Steroid dapat digunakan untuk mengurangi peradangan yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh dan dapat pula digunakan sebagai pengobatan untuk sejumlah penyakit lain, termasuk:
- Asma
- Lupus
- Rheumatoid arthritis
- Chrone’s disease
- Ulcerative colitis
Disamping itu kortikosteroid juga dapat meningkatkan resistensi insulin sehingga memungkinkan kadar glukosa darah meningkat dan tetap tinggi.
Gejala Diabetes Steroid
Gejala diabetes steroid hampir sama dengan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, yaitu:
- Haus yang tidak biasa
- Sering buang air kecil
- Berat badan menurun meskipun ada peningkatan pada nafsu makan
- Penglihatan kabur
- Mual dan muntah
- Ekstrim terhadap kelemahan dan kelelahan
- Lekas marah dan mood cepat berubah
- KInfeksi kandung kemih sering dan kulit yang tidak kunjung sembuh dengan mudah
- Tingginya kadar gula dalam darah ketika diuji
- Tingginya kadar gula dalam urin saat diuji
- Kulit kering dan gatal
- Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki
Diagnosis
Diabetes steroid melibatkan pengujian glukosa darah (gula darah) dengan salah satu dari dua cara:
1. Tes toleransi glukosa oral
Selama tes toleransi glukosa oral (TTGO), Anda meminum minumanan dengan kadar glukosa tinggi kemudian sampel darah diperiksa secara berkala selama dua jam. Level normal untuk tes ini adalah di bawah 140 mg/dl, dan jika berada dalam level 140-199 mg/dl berarti merupakan sinyal terhadap pradiabetes, sementara jika hasil tes menunjukkan angka 200 mg/dl atau lebih maka itu berarti positif diabetes.
2. Tes glukosa darah puasa
Tes glukosa darah puasa adalah pengukuran tingkat glukosa darah seseorang setelah orang tersebut tidak makan selama 12 sampai 14 jam (biasanya semalam). Anda dapat minum air selama proses ini, tapi benar-benar harus menghindari makanan atau minuman lainnya. Level normal untuk tes ini adalah di bawah 100 mg/dl, dan jika berada dalam level 100-125 mg/dl berarti merupakan sinyal terhadap pradiabetes, sementara jika hasil tes menunjukkan angka 126 mg/dl atau lebih maka itu berarti positif diabetes.
Pengobatan
Umumnya pengobatan terhadap diabetes steroid dapat dilakukan dengan beberapa pilihan cara, diantaranya:
1. Obat diabetes oral
Anda dan dokter Anda harus membahas jenis obat oral yang terbaik untuk mengontrol gula darah Anda. Hal ini memungkinkan Anda untuk menggunakan lebih dari satu jenis obat-obatan. Berikut beberapa jenis obat oral untuk diabetes steroid:
- Alpha-glukosidase: Meskipun tidak banyak digunakan lagi, obat ini dapat mengurangi atau menunda penyerapan tubuh Anda terhadap karbohidrat kompleks. Contoh: acarbose (Precose®) dan miglitol (Glyset®)
- Biguanides: Kelas obat in bekerja dengan mengurangi produksi gula dalam hati Anda dan meningkatkan kemampuan tubuh Anda untuk menggunakan insulin. Contoh: metformin (Glucophage®)
- Dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) inhibitor: Ini adalah jenis baru obat yang meningkatkan kemampuan tubuh sendiri untuk mengontrol kadar gula darah, meningkatkan insulin saat gula darah tinggi (terutama setelah makan) dan mengurangi jumlah gula yang dibuat oleh hati setelah makan. Contoh: Sitagliptin (Januvia®, Saxagliptin (ONGLYZA®)
- Meglitinides: Obat ini bekerja seperti sulfonilurea, tetapi lebih cepat dan untuk waktu yang lebih singkat. Contoh: repaglinida (Prandin®) dan nateglinide (Starlix®)
- Sulfonilurea: Ini adalah termasuk kelas tertua dalam obat diabetes, menyebabkan pankreas memproduksi lebih banyak insulin. Contoh: glyburide (Micronase®, Diabeta®, Glynase®), Glipizide (Glucotrol®, Glucotrol XL®) dan glimepiride (Amaryl®)
- Thiazolidinediones: Obat ini bekerja dengan membuat tubuh Anda lebih sensitif terhadap insulin. Contoh: rosiglitazone (Avandia®) dan pioglitazone (Actos®)
2. Terapi insulin
Terapi insulin dapat dimasukkan dalam rencana pengobatan untuk diabetes steroid jika Anda tidak sepenuhnya merespon perubahan dari diet dan olahraga atau obat lain yang ditentukan oleh dokter Anda. Ada empat jenis insulin yang diklasifikasikan oleh seberapa cepat mulai bekerja, waktu puncak, saat paling efektif dan berapa lama tetap berlaku dalam tubuh. Insulin dapat bertindak secara berbeda tergantung pada orangnya, sehingga saat onset, puncak waktu dan durasi dapat bervariasi. Berikut adalah empat jenis insulin tersebut:
1. Rapid acting, Lispro, Aspart, Glulisine insulin
Onset | : 15 menit |
Puncak waktu | : 30-90 menit |
Durasi | : 3-5 jam |
2. Short acting, Regular (R) insulin
Onset | : 30-60 menit |
Puncak waktu | : 2-4 jam |
Durasi | : 5-8 jam |
3. Intermediate acting, NPH (N) atau Lente (L) insulin
Onset | : 1-3 jam |
Puncak waktu | : 8 jam |
Durasi | : 12-16 jam |
4. Long acting, Glargine, Detemir insulin
Onset | : 1 jam |
Puncak waktu | : None |
Durasi | : 20-26 jam |
About : Diabetes Center
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Diabetes Steroid (Steroid-Induced Diabetes)”
Post a Comment