Saturday, November 16, 2013

Cara Alami Mengobati Diabetes

Cara mengobati diabetes tidaklah harus selalu dilakukan dengan obat-obatan kimia. Karena Pengobatan diabetes dapat dilakukan secara alami dan menggunakan bahan-bahan yang alami pula. Diabetes sendiri merupakan salah satu penyakit metabolit di mana terjadi peningkatan secara terus menerus kadar glukosa dalam darah. Hal ini terjadi karena terjadinya gangguan pada produksi hormon insulin yang mengolah glukosa atau mungkin karena kurangnya sensitifitas tubuh terhadap hormon insulin tersebut.

Cara mengobati diabetes secara alami dapat dilakukan dengan menggunakan sayuran yang sering kita masak dan dengan rempah-rempah yang mungkin sudah ada disekitar rumah anda. Berikut akan kami uraikan beberapa sayuran dan rempah-rempah yang bisa digunakan untuk mengobati diabetes secara tradisional.

1. Bawang putih

Bahan alami yang dapat digunakan dalam cara mengobati penyakit diabetes secara tradisional adalah bawang putih. Bawang putih memang sudah terbukti khasiatnya dalam memperbaiki sel-sel pankreas dan juga merangsang produksi insulin dalam tubuh. Namun, sayangnya masyarakat sampai saat ini masih belum menyadari mengenai manfaat bawang putih ini.

2. Brotowali (Tinaspora Crispa )

Tanaman brotowali mengandung senyawa aktif tinokrisposid berkhasiat mempercepat keluarnya glukosa melalui peningkatan metabolisme atau disimpan secara langsung sebagai lemak. Penelitian dari RS King Chulalangkorn di Thailand terhadap 36 pasien yang diberi ekstrak brotowali menunjukkan penurunan gula darah yang signifikan. Bagian yang paling sering digunakan dari brotowali adalah batang dan akarnya yang secara tradisional direbus untuk diminum. Uji klinis menunjukkan brotowali tidak beracun sehingga aman dikonsumsi.

3. Buncis

Sayur buncis yang rasanya enak ini ternyata bisa menurunkan kadar gula dalam darah hingga batas normal karena zat-zat yang terkandung di dalamnya mampu meningkatkan produksi insulin. Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh tubuh kita dari organ tubuh yang dinamakan pankreas yang fungsinya menurunkan kadar gula dalam darah, sebaiknya sering-seringlah mengkonsumsi buncis.

4. Ginseng

Ginseng ini sudah terkenal dapat meningkatkan stamina khasiat lainnya juga bisa menurunkan kadar gula dalam darah.

5. Gymnema Sylvestre

Gymnema adalah tanaman merambat seperti sirih yang tumbuh di hutan tropis. Daunnya bulat telur (elips) dan bunganya berwarna kuning kecil berbentuk seperti lonceng. Bahan aktif tanaman ini, asam gymnemic, diekstrak dari daun dan akar, dan membantu menurunkan dan menyeimbangkan tingkat gula darah. Bentuk unik molekul asam gymnemic mirip dengan glukosa sehingga memungkinkannya mengisi reseptor sel pada lapisan usus untuk mencegah penyerapan molekul gula.

Ekstrak tanaman ini dapat menjadi pengganti yang sangat baik untuk obat penurun gula darah karena membantu pankreas memproduksi insulin pada diabetes tipe 2 (di mana tubuh penderita memproduksi terlalu sedikit insulin atau tidak mampu menggunakan insulin secara efisien). Gymnema juga meningkatkan kemampuan mengendalikan kadar gula darah pada diabetes tipe 1 dengan cara memperbaiki sel beta pankreas dan merangsang pembentukan insulin.

6. Kayu manis

Kayu manis selain sebagai bumbu dapur berkhasiat menghambat radikal bebas yang dapat berbahaya bagi ketahanan tubuh usahakan sering menambahkan kayu manis dalam masakan kita sehari-hari.

7. Lidah buaya

Lidah buaya memang tanaman dengan berbagai khasiat bagi kesehatan. Lidah buaya dapat membantu anda mengatasi jerawat, menghilangkan bekas jerawat dan untuk kali ini, lidah buaya dapat digunakan dalam cara mengobati penyakit diabetes. Lendir yang terdapat pada daun lidah buaya ternyata dapat menurunkan kadar gula darah secara signifikan dan oleh karena itu tak heran jika banyak orang yang kemudian membudidayakan tanaman ini sebagai salah satu tanaman obat.

8. Mengkudu

Khasiat mengkudu dapat memperbaiki reseptor insulin yang tidak berfungsi dengan baik caranya ambil 2 buah mengkudu yang sudah matang lalu parut dan peras dengan kain yang bersih dan minumlah sarinya.

9. Pare (Momordica charantia)

Pare adalah sayuran tropis dibudidayakan secara luas di Asia, Afrika dan Amerika Selatan, dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat diabetes. Pare mengandung steroid saponin yang dikenal sebagai charantin, peptida yang menyerupai insulin. Senyawa aktif ini meningkatkan regenerasi sel-sel, merangsang sekresi insulin di pankreas, dan merangsang penyimpanan glikogen di liver yang secara keseluruhan berdampak menurunkan gula darah pada pasien diabetes tipe 2.

Cara tradisional mengkonsumsi pare sebagai jamu adalah dengan memerasnya sebagai jus. Seperti brotowali, rasanya pahit sekali. Berhati-hati jangan terlalu banyak mengkonsumsi pare, karena dapat menyebabkan sakit perut dan diare. Minum dalam porsi sedikit, misalnya setengah gelas, namun teratur lebih baik bagi kesehatan. Selain itu, penderita diabetes yang mengkonsumsi obat hipoglikemik (seperti klorpropamid, glyburide, atau phenformin) atau insulin juga harus berhati-hati mengkonsumsi pare, karena dapat memperkuat efektivitas obat sehingga menyebabkan hipoglikemia berat.

10. Rimpang kunyit

Cara mengobati penyakit diabetes yang dapat anda lakukan dengan rimpang kunyit. Dalam rimpang kunyit memang mengandung beberapa zat yang dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah. Selain itu, kurkumin dalam kunyit ini pun dapat meningkatkan nafsu makan anda. Cara mengolah rimpang kunyit dalam pengobatan diabetes dapat anda lakukan dengan merebus 3 rimpang kunyit dengan ½ sendok makan garam dalam 1 liter air. Tunggu hingga mendidih kemudian saring. Minum sari rimpang kunyit tersebut minimal 2 kali dalam seminggu.

Selain dengan beberapa bahan alami di atas, anda dapat menyempurnakannya dengan melakukan olahraga atau senam diabetes. Itulah uraian yang dapat Diabetes Center berikan mengenai cara alami mengobati diabetes. Mudah-mudahan informasi ini bisa bermanfaat menyembuhkan penyakit diabetes yang mungkin tak kunjung sembuh.

Tags:

0 Responses to “Cara Alami Mengobati Diabetes”

Post a Comment

© 2013- Diabetes Center. All rights reserved.