tag:blogger.com,1999:blog-72127436601051803962024-03-13T12:07:29.133-07:00Diabetes CenterInformasi tentang diabetes dan segala hal yang berhubungan dengan diabetes.ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-90280300209571802172013-11-19T22:40:00.001-08:002013-11-19T22:48:16.299-08:00Olahraga untuk Penderita Diabetes<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx5dDf3uYMsY1stixN5hlUFpmvUmSsqJEVq0F8t2efT_GPQPSKspVjbkjuSm86HhuLalp9z_WiaiYREMm399BGGOrYQTs6zpaPhyphenhyphenVuOyti_x1LMWA1UKyVLQusC9pLEfNyXEsF6daTznLl/s1600/Olahraga+untuk+Penderita+Diabetes.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx5dDf3uYMsY1stixN5hlUFpmvUmSsqJEVq0F8t2efT_GPQPSKspVjbkjuSm86HhuLalp9z_WiaiYREMm399BGGOrYQTs6zpaPhyphenhyphenVuOyti_x1LMWA1UKyVLQusC9pLEfNyXEsF6daTznLl/s320/Olahraga+untuk+Penderita+Diabetes.jpg" width="320" /></a></div>
Menjaga gula darah agar tetap stabil merupakan hal wajib bagi para penderita diabetes. Tidak hanya harus mengatur pola makan, penderita diabetes juga harus berolahraga secara teratur. Cara ini, bisa mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes. Menurut American College of Sports Medicine , penderita diabetes sebaiknya berolahraga setiap hari. Namun, sebelum olahraga ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi hipoglikemia (kadar gula darah rendah secara abnormal) atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi secara abnormal) dan memperburuk kondisi tubuh.<br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Cara Berolahraga yang Aman Bagi Penderita Diabetes</b></span><br />
<br />
Agar efek olahraga makin maksimal dan tentunya aman bagi penderita diabetes, harap perhatikan hal-hal berikut:<br />
<ul>
<li>Bicarakan pada dokter Anda jenis olahraga yang sebaiknya dilakukan. Dan, pastikan instruktur mengetahui kondisi kesehatan Anda. Ada tiga macam olahraga: aerobik, peregangan, dan beban. Aerobik yang paling sederhana adalah jalan kaki, treadmill, dan naik sepeda. Bila Anda sulit berjalan, lakukan gerakan seperti orang bertinju.</li>
<li>Dianjurkan untuk melakukan olahraga yang berintensitas rendah, seperti yoga atau pilates, bagi yang memiliki masalah penglihatan karena diabetes. Itu karena gerakan yang sangat aktif bisa memperparah kondisi mata.</li>
<li>Konsumsi cemilan yang mengandung karbohidrat tinggi jika kadar gula <100 mg/dL. Anda bisa mengonsumsi buah, yogurt atau biskuit cracker.</li>
<li>Minum air putih sebelum, saat dan setelah berolahraga. Jangan sampai tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi dapat meningkatkan kadar gula darah.</li>
<li>Pakai tanda pengenal yang menunjukkan Anda adalah diabetesi -terutama jika Anda berolahraga sendirian.</li>
<li>Periksa denyut nadi sebelum olahraga. Denyut maksimal adalah 220 dikurangi usia (contoh: usia 40, denyut maksimal 180 kali/menit). Tapi yang harus dicari adalah denyut optimal yaitu 60-70 persen dari denyut maksimal.</li>
<li>Periksa kadar gula darah lebih dulu -diabetesi dianjurkan memiliki alat pengukur kadar gula darah. Bila Anda pengguna insulin, berolahragalah setelah makan. Usahakan memeriksa kadar gula darah sebelum, selama, dan setelah olahraga. Jika kadar gula darah 220-240 mg/dl, kurangi porsi olahraga. Jika lebih dari 240, berhentilah. Jika diabetesi tapi bukan pengguna insulin, tetap cek kadar gula darah sebelum dan sesudah olahraga.</li>
<li>Periksa kaki Anda sebelum dan sesudah berolahraga. Kurangi risiko luka dengan mengenakan sepatu yang nyaman dan lakukan jenis olahraga yang tak terlalu berat.</li>
<li>Periksa urin atau darah untuk mengetahui kadar keton sebelum berolahraga. Sebaiknya tunda berolahraga jika gula kadar gula darah lebih besar dari 250 mg/dl dan terdapat keton.</li>
<li>Waspada terhadap 'tanda-tanda bahaya' yang ditunjukkan oleh tubuh. Misalnya, bila Anda merasa pusing atau seperti akan pingsan, segera hentikan olahraga, lalu minum jus jeruk, soda non-diet, atau tablet glukosa. Reaksi insulin dapat timbul selama Anda berolahraga atau 12 jam yang mengikutinya.</li>
</ul>
<br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Jenis Olahraga Bagi Penderita Diabetes</b></span><br />
<br />
Jenis-jenis olahraga yang baik dan dianjurkan untuk penderita diabetes antara lain:<br />
<ul>
<li><b>Aerobik.</b> Latihan aerobik membuat jantung dan tulang kuat, mengurangi stress dan meningkatan aliran darah. Aerobik juga menurunkan risiko DM tipe 2, penyakit jantung dan stroke dengan menjaga kadar gula, kolesterol dan tekanan darah dalam rentang normal. Lakukan latihan aerobik selama 30 menit minimal 5 kali seminggu. Jika Anda belum terbiasa berolah raga, lakukan 5- 10 menit sehari, lalu tingkatkan secara bertahap setiap minggu. Contoh latihan aerobik yang dapat dilakukan adalah berjalan cepat, berdansa atau mengikuti kelas aerobik. Jika Anda memiliki masalah pada saraf kaki atau sendi lutut, sebaiknya Anda mengurangi beban pada kaki dengan memilih berenang, bersepeda atau mendayung.</li>
<li><b>Stretching (Peregangan).</b> Stretching atau peregangan dapat mencegah kram otot, kekakuan dan cedera otot. Beberapa jenis latihan fleksibilitas seperti yoga dan tai chi melibatkan meditasi dan teknik bernapas sehingga mengurangi stress. Lakukan latihan peregangan 5–10 menit sebelum berolah raga (pemanasan) dan lakukan lagi setelah berolah raga (pendinginan).</li>
<li><b>Weight Lifting (Angkat Beban).</b> Latihan angkat beban dapat membantu meningkatkan kekuatan tulang dan otot sambil membakar lemak, serta menjaga kepadatan tulang. Lakukan latihan beban 2-3 kali seminggu sebagai tambahan latihan aerobik. Latihan beban dapat dilakukan dengan sit up, push up, mengangkat barbel di rumah atau menggunakan alat-alat latihan di pusat kebugaran.</li>
<li><b>Aktivitas lain.</b> Selain berolah raga, aktivitas fisik dapat juga dilakukan sambil melakukan kegiatan sehari-hari secara ekstra, misalnya:<br />
<ul>
<li>Bangun dari tempat duduk untuk mengganti saluran TV daripada menggunakan remote control.</li>
<li>Berjalan cepat atau bersepeda saat ada kesempatan.</li>
<li>Berkebun, membersihkan rumah dan mencuci mobil sendiri.</li>
<li>Bermain dengan anak-anak.</li>
<li>Memilih naik tangga dari pada naik escalator atau elevator.</li>
<li>Mengajak anjing peliharaan berjalan-jalan.</li>
<li>Parkir mobil di tempat yang jauh dari pintu masuk mal.</li>
<li>Saat di pasar swalayan, berjalan menyusuri setiap lorong yang ada.</li>
</ul>
</li>
</ul>
<br />
Olahraga yang tepat dan rutin ditambah pola makan yang sehat dan seimbang akan membuat produksi insulin terkontrol dan kadar gula darah stabil. Yang penting, kedua hal ini tidak hanya dilakukan sementara, tapi dilakukan secara rutin dan jadikanlah sebagai gaya hidup. Anda pun dapat menjalani hidup secara aktif dan optimis meskipun menderita diabetes. Itulah informasi tentang <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/11/olahraga-untuk-penderita-diabetes.html">olahraga untuk penderita diabetes</a> yang bisa Diabetes Center berikan, semoga bermanfaat.<br />
<br /></div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-7727631452623473922013-11-16T03:06:00.003-08:002013-11-19T22:51:17.850-08:00Cara Alami Mengobati Diabetes<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCrNspbvV7-7qlD9SHuxXiNLa2SH3pqGj-tbs_F2KQ1wOV194DPBXclFiwgJTANPbLnp9TU1hfhL5zL559UbwClErM6Pi0J5yXVhaq9gJo2y0BJ_NZnvIbo73JU_vNYdWGM96hp8Jfvcii/s320/Cara+Alami+Mengobati+Diabetes.jpg" width="320" /></a></div>
<b>Cara mengobati diabetes</b> tidaklah harus selalu dilakukan dengan obat-obatan kimia. Karena Pengobatan diabetes dapat dilakukan secara alami dan menggunakan bahan-bahan yang alami pula. Diabetes sendiri merupakan salah satu penyakit metabolit di mana terjadi peningkatan secara terus menerus kadar glukosa dalam darah. Hal ini terjadi karena terjadinya gangguan pada produksi hormon insulin yang mengolah glukosa atau mungkin karena kurangnya sensitifitas tubuh terhadap hormon insulin tersebut.<br />
<br />
<i>Cara mengobati diabetes secara alami</i> dapat dilakukan dengan menggunakan sayuran yang sering kita masak dan dengan rempah-rempah yang mungkin sudah ada disekitar rumah anda. Berikut akan kami uraikan beberapa sayuran dan rempah-rempah yang bisa digunakan untuk mengobati diabetes secara tradisional.<br />
<br />
<b>1. Bawang putih</b><br />
<br />
Bahan alami yang dapat digunakan dalam cara mengobati penyakit diabetes secara tradisional adalah bawang putih. Bawang putih memang sudah terbukti khasiatnya dalam memperbaiki sel-sel pankreas dan juga merangsang produksi insulin dalam tubuh. Namun, sayangnya masyarakat sampai saat ini masih belum menyadari mengenai manfaat bawang putih ini.<br />
<br />
<b>2. Brotowali (<i>Tinaspora Crispa </i>)</b><br />
<br />
Tanaman brotowali mengandung senyawa aktif tinokrisposid berkhasiat mempercepat keluarnya glukosa melalui peningkatan metabolisme atau disimpan secara langsung sebagai lemak. Penelitian dari RS King Chulalangkorn di Thailand terhadap 36 pasien yang diberi ekstrak brotowali menunjukkan penurunan gula darah yang signifikan. Bagian yang paling sering digunakan dari brotowali adalah batang dan akarnya yang secara tradisional direbus untuk diminum. Uji klinis menunjukkan brotowali tidak beracun sehingga aman dikonsumsi.<br />
<br />
<b>3. Buncis</b><br />
<br />
Sayur buncis yang rasanya enak ini ternyata bisa menurunkan kadar gula dalam darah hingga batas normal karena zat-zat yang terkandung di dalamnya mampu meningkatkan produksi insulin. Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh tubuh kita dari organ tubuh yang dinamakan pankreas yang fungsinya menurunkan kadar gula dalam darah, sebaiknya sering-seringlah mengkonsumsi buncis.<br />
<br />
<b>4. Ginseng</b><br />
<br />
Ginseng ini sudah terkenal dapat meningkatkan stamina khasiat lainnya juga bisa menurunkan kadar gula dalam darah.<br />
<br />
<b>5. <i>Gymnema Sylvestre</i></b><br />
<br />
Gymnema adalah tanaman merambat seperti sirih yang tumbuh di hutan tropis. Daunnya bulat telur (elips) dan bunganya berwarna kuning kecil berbentuk seperti lonceng. Bahan aktif tanaman ini, asam gymnemic, diekstrak dari daun dan akar, dan membantu menurunkan dan menyeimbangkan tingkat gula darah. Bentuk unik molekul asam gymnemic mirip dengan glukosa sehingga memungkinkannya mengisi reseptor sel pada lapisan usus untuk mencegah penyerapan molekul gula.<br />
<br />
Ekstrak tanaman ini dapat menjadi pengganti yang sangat baik untuk obat penurun gula darah karena membantu pankreas memproduksi insulin pada diabetes tipe 2 (di mana tubuh penderita memproduksi terlalu sedikit insulin atau tidak mampu menggunakan insulin secara efisien). Gymnema juga meningkatkan kemampuan mengendalikan kadar gula darah pada diabetes tipe 1 dengan cara memperbaiki sel beta pankreas dan merangsang pembentukan insulin.<br />
<br />
<b>6. Kayu manis</b><br />
<br />
Kayu manis selain sebagai bumbu dapur berkhasiat menghambat radikal bebas yang dapat berbahaya bagi ketahanan tubuh usahakan sering menambahkan kayu manis dalam masakan kita sehari-hari.<br />
<br />
<b>7. Lidah buaya</b><br />
<br />
Lidah buaya memang tanaman dengan berbagai khasiat bagi kesehatan. Lidah buaya dapat membantu anda mengatasi jerawat, menghilangkan bekas jerawat dan untuk kali ini, lidah buaya dapat digunakan dalam cara mengobati penyakit diabetes. Lendir yang terdapat pada daun lidah buaya ternyata dapat menurunkan kadar gula darah secara signifikan dan oleh karena itu tak heran jika banyak orang yang kemudian membudidayakan tanaman ini sebagai salah satu tanaman obat.<br />
<br />
<b>8. Mengkudu</b><br />
<br />
Khasiat mengkudu dapat memperbaiki reseptor insulin yang tidak berfungsi dengan baik caranya ambil 2 buah mengkudu yang sudah matang lalu parut dan peras dengan kain yang bersih dan minumlah sarinya.<br />
<br />
<b>9. Pare (<i>Momordica charantia</i>)</b><br />
<br />
Pare adalah sayuran tropis dibudidayakan secara luas di Asia, Afrika dan Amerika Selatan, dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat diabetes. Pare mengandung steroid saponin yang dikenal sebagai charantin, peptida yang menyerupai insulin. Senyawa aktif ini meningkatkan regenerasi sel-sel, merangsang sekresi insulin di pankreas, dan merangsang penyimpanan glikogen di liver yang secara keseluruhan berdampak menurunkan gula darah pada pasien diabetes tipe 2.<br />
<br />
Cara tradisional mengkonsumsi pare sebagai jamu adalah dengan memerasnya sebagai jus. Seperti brotowali, rasanya pahit sekali. Berhati-hati jangan terlalu banyak mengkonsumsi pare, karena dapat menyebabkan sakit perut dan diare. Minum dalam porsi sedikit, misalnya setengah gelas, namun teratur lebih baik bagi kesehatan. Selain itu, penderita diabetes yang mengkonsumsi obat hipoglikemik (seperti klorpropamid, glyburide, atau phenformin) atau insulin juga harus berhati-hati mengkonsumsi pare, karena dapat memperkuat efektivitas obat sehingga menyebabkan hipoglikemia berat.<br />
<br />
<b>10. Rimpang kunyit</b><br />
<br />
<u>Cara mengobati penyakit diabetes</u> yang dapat anda lakukan dengan rimpang kunyit. Dalam rimpang kunyit memang mengandung beberapa zat yang dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah. Selain itu, kurkumin dalam kunyit ini pun dapat meningkatkan nafsu makan anda. Cara mengolah rimpang kunyit dalam pengobatan diabetes dapat anda lakukan dengan merebus 3 rimpang kunyit dengan ½ sendok makan garam dalam 1 liter air. Tunggu hingga mendidih kemudian saring. Minum sari rimpang kunyit tersebut minimal 2 kali dalam seminggu.<br />
<br />
Selain dengan beberapa bahan alami di atas, anda dapat menyempurnakannya dengan melakukan olahraga atau senam diabetes. Itulah uraian yang dapat Diabetes Center berikan mengenai <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/11/cara-alami-mengobati-diabetes.html">cara alami mengobati diabetes</a>. Mudah-mudahan informasi ini bisa bermanfaat menyembuhkan penyakit diabetes yang mungkin tak kunjung sembuh.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-65511640898128113672013-11-14T11:23:00.001-08:002013-11-14T11:29:19.065-08:00Faktor Risiko dan Penyebab Diabetes Gestasional<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirKhPF_V3UxZD_FybjMmxdBGvPLAtcg_gaHs-z-J4QFN59f0XTKy-Xykxq-x5ZAHW9rGygi1bvz_5NF7jQWf5TktLphNPhYswU4LEe36wqI54lQxK8P17TiJIiP5CFmkJMy3GhymWuoGJB/s1600/Faktor+Risiko+dan+Penyebab+Diabetes+Gestasional.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirKhPF_V3UxZD_FybjMmxdBGvPLAtcg_gaHs-z-J4QFN59f0XTKy-Xykxq-x5ZAHW9rGygi1bvz_5NF7jQWf5TktLphNPhYswU4LEe36wqI54lQxK8P17TiJIiP5CFmkJMy3GhymWuoGJB/s320/Faktor+Risiko+dan+Penyebab+Diabetes+Gestasional.jpg" width="320" /></a></div>
Diabetes gestasional adalah diabetes atau penyakit tingginya kadar gula dalam darah yang terjadi selama proses kehamilan. Diabetes gestasional ini terjadi pada sekitar 4% dari jumlah total ibu-ibu hamil di seluruh dunia.<br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Faktor Risiko Diabetes Gestasional</b></span><br />
<br />
Faktor yang memperbesar terjadinya penyakit diabetes gestasional pada ibu-ibu hamil di antaranya adalah obesitas, tekanan darah tinggi (atau komplikasi lain), pernah melahirkan bayi dengan berat yang besar (lebih dari 4 kg), pernah melahirkan bayi yang cacat, pernah mengalami penyakit diabetes gestasional sebelumnya, mempunyai keluarga yang menderita diabetes, berasal dari suku bangsa tertentu (Afrika, latin, Asia, dan Amerika), dan hamil saat berusia di atas 30 tahun.<br />
<br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Penyebab Diabetes Gestasional</b></span><br />
<br />
Diabetes gestasional disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Peningkatan kadar beberapa hormon yang dihasilkan plasenta membuat sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin (resistensi insulin). Karena plasenta terus berkembang selama kehamilan, produksi hormonnya juga semakin banyak dan memperberat resistensi insulin yang telah terjadi.<br />
<br />
Biasanya, pankreas pada ibu hamil dapat menghasilkan insulin yang lebih banyak (sampai 3x jumlah normal) untuk mengatasi resistensi insulin yang terjadi. Namun, jika jumlah insulin yang dihasilkan tetap tidak cukup, kadar glukosa darah akan meningkat dan menyebabkan diabetes gestasional. Kebanyakan wanita yang menderita diabetes gestasional akan memiliki kadar gula darah normal setelah melahirkan bayinya. Namun, mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita diabetes gestasional pada saat kehamilan berikutnya dan untuk menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-78238540683978382842013-10-25T02:42:00.000-07:002013-11-19T22:51:58.919-08:00Cara Merawat Kaki Bagi Penderita Diabetes<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ7FU0rdTldAZNOImWcB3MgqbcEH-qWrDS891DxbYeFPczgkGsxGYLpGH8qRRzZCxf32gEEXB4C3Ss7V3zr6aaK_eAMSRuFgqlutrH6BhyrgHcxZUTayMBFiphwq_-Qyq4-hC0lHm9QYC3/s1600/Cara+Merawat+Kaki+Bagi+Penderita+Diabetes.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ7FU0rdTldAZNOImWcB3MgqbcEH-qWrDS891DxbYeFPczgkGsxGYLpGH8qRRzZCxf32gEEXB4C3Ss7V3zr6aaK_eAMSRuFgqlutrH6BhyrgHcxZUTayMBFiphwq_-Qyq4-hC0lHm9QYC3/s400/Cara+Merawat+Kaki+Bagi+Penderita+Diabetes.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Perawatan kaki sangat penting bagi penderita diabetes</b>. Sebab seseorang dengan diabetes lebih rentan mengalami masalah kaki. Hal ini karena diabetes merusak saraf dan mengurangi aliran darah di kaki. Bahkan salah satu komplikasi kronis dari diabetes adalah terdapat pada kaki penderita. Sering kita jumpai penderita mengeluhkan kakinya yag menjadi kebas, sakit, dingin, perubahan warna (menjadi pucat atu biru) dan luka yang sukar sembuh. Luka yang kecil pada kaki penderita diabetes dapat menjadi ulkus dan ganggren. Gangren terjadi karena kadar gula darah yang tinggi menurunkan kekebalan tubuh dan terjadinya penyumbatan pembuluh darah sehingga aliran darah ke kaki atau tungkai terganggu. Sedikit luka di kaki dapat menjadi infeksi yang berkepanjangan, diikuti dengan munculnya borok yang membusuk dan dapat meluas. Jika luka sudah parah, bisa saja diharuskan melakukan amputasi. Oleh karena itu diperlukan perawatan kaki yang baik untuk mencegah hal tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mencegah terjadinya masalah pada kaki penderita diabetes, penderita harus melakukan beberapa perawatan yang intensif terhadap kakinya. Berikut beberapa <i>cara merawat kaki bagi penderita diabetes</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>1. Periksa kaki Anda setiap hari</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Perhatikan sela-sela jari kaki dan telapak kaki Anda. Periksa kaki secara rutin setiap hari, bila tidak bisa memeriksa sendiri mintalah bantuan orang lain atau Anda dapat menggunakan cermin sebagai alat bantu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita diabetes harus memperhatikan benar-benar apakah pada kakinya terdapat luka, lecet, goresan, pembengkakan atau ada masalah kaki lain yang bisa memicu masalah lebih besar. Jika ada luka pada kaki atau hal mencurigakan lainnya, yang meski tampaknya sepele, segeralah berkonsultasi dengan dokter.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>2. Bersihkan Kaki</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Perawatan kaki bagi penderita diabetes</u> yang paling penting adalah dengan menjaga kebersihannya. Dengan menjaga kebersihan kaki maka akan mengurangi risiko terjadinya infeksi dan hal lain yang tak diinginkan. Berikut adalah cara yang benar untuk membersihkan kaki bagi penderita diabetes:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun mandi.</li>
<li>Segera keringkan kaki dan sela-sela jari kaki sehabis mencucinya. Tepuk-tepuk perlahan dengan handuk, jangan menggosok-gosok.</li>
<li>Berilah pelembab pada kaki agar terhindar dari kulit kering dan pecah-pecah.</li>
<li>Jika terdapat masalah ( kulit kering, kulit bersisik, kulit pecah, luka, kutil atau trauma ) segera hubungi dokter. Jangan mencoba mengobati penyakit sendiri.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>3. Memotong kuku dengan teknik yang benar dan tepat</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan biarkan kuku kaki Anda panjang dan tidak terawat, Anda harus memotongnya minimal 1 kali dalam seminggu. Naumun, untuk melakukannya Anda perlu mengetahui teknik yang benar dan tepat. Brikut teknik memotong kuku yang benar:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Potonglah kuku setelah mandi dimana kuku menjadi lebih lembut.</li>
<li>Jangan mencoba memotong seluruh kuku dalam satu potongan.</li>
<li>Jangan memotong kuku terlalu pendek.</li>
<li>Jika kuku nyeri atau sulit dipotong, hubungi podiatris (dokter ahli kaki).</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>4. Pakailah alas kaki</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Pastikan Anda tidak bertelanjang kaki ke manapun melangkah, meski itu di dalam rumah. Dengan memakai alas kaki saat berjalan maka bisa melindungi kaki dari berbagai kemungkinan luka atau hal membahayakan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>5. Pilih kaus kaki yang tepat</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Jikalau Anda enggan memakai sepatu di rumah, mungkin Anda bisa mengenakan kaus kaki yang bisa menghangatkan kaki Anda sepanjang waktu. Gunakan kaus kaki dari bahan wol atau katun sehingga dapat menyerap keringat dan menjaga kaki tetap kering dan gantilah setiap hari. Jangan lupa, pilih kaus yang nyaman dipakai sehingga tidak mengiritasi kulit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">6. Gunakan sepatu yang pas dan nyaman</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepatu yang digunakan hendaknya sesuai ukuran sehingga akan memberikan kenyamanan pada saat memakainya. Belilah sepatu yang ukurannya tepat dan diikat dengan tali, carilah sepatu yang mengikuti bentuk kaki, tinggi hak sepatu sebaiknya dibawah 5 cm. Berhati-hatilah saat mengenakan sepatu, pastikan bahwa tidak ada sesuatu dalam sepatu saat Anda memakainya, pastikan juga sepatu yang dikenakan tidak akan membuat kaki terluka atau melepuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu diketahui, saat ini sepatu khusus untuk pasien diabetes juga telah beredar di pasaran. Jangan lupa, setiap kali akan mengenakan sepatu goyangkan sepatu untuk menghilangkan kerikil atau objek lain yang bersembunyi di dalam sepatu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>7. Hindari pengobatan sendiri</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila ada luka kecil karena terpotong, Anda harus membersihkan daerah luka dengan antiseptik, kemudian tutup luka dengan kain bersih dan kering. Penggunaan obat merah (iodium) harus dihindari karena warna obat dapat menyembunyikan tanda-tanda peradangan dan infeksi. Jangan menggunakan alat penghilang rasa, obat kutil maupun minyak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun sebaiknya, pada saat menemukan masalah dengan kaki, jangan melakukan pengobatan sendiri. Lebih baik pasien diabetes dibawa ke dokter. Meskipun masalahnya sepele seperti sedikit luka bakar atau perih, jangan diobati sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">8. Melakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/cara-merawat-kaki-bagi-penderita-diabetes.html">merawat kaki bagi penderita diabetes</a> (yang bisa dilakukan sendiri di rumah), pasien diabetes juga perlu memeriksakan kakinya ke dokter secara rutin sambil memeriksakan kadar gula darahnya. Dokter akan memeriksa denyut nadi kaki Anda, sensibilitas dan kelainan-kelainan yang mungkin terjadi pada kaki Anda. </div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-24563618570737550712013-10-25T01:30:00.000-07:002013-11-19T22:53:39.079-08:00Cara Mencegah Diabetes Tipe 2<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRSJdr0QTQtC5ry1f4wFvnEQDWgZrAUA2TWrPD6Gxb-Ei4RdWVXVj9aWJiWTTEpzqBGnqemCLDcatS_FjLEDi8PXKaqNg7sSdTdzJ8N-PsIxGFRsy58aNUJcqYf4vpqHOo_Cb_4MN6v4y0/s1600/Cara+Mencegah+Diabetes+Tipe+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRSJdr0QTQtC5ry1f4wFvnEQDWgZrAUA2TWrPD6Gxb-Ei4RdWVXVj9aWJiWTTEpzqBGnqemCLDcatS_FjLEDi8PXKaqNg7sSdTdzJ8N-PsIxGFRsy58aNUJcqYf4vpqHOo_Cb_4MN6v4y0/s400/Cara+Mencegah+Diabetes+Tipe+2.jpg" width="400" /></a></div>
Diabetes tipe 2 terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup untuk mempertahankan tingkat glukosa darah normal, atau tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan (resistensi insulin). Pankreas (kelenjar besar di belakang perut) memproduksi hormon insulin, yang mengalirkan glukosa dari darah ke dalam sel, di mana glukosa diubah menjadi energi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang hanya terjadi pada orang dewasa. Penyebab utama dari jenis diabetes ini adalah obesitas atau kegemukan. Berikut ini adalah <b>cara mencegah diabetes type 2</b>.</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Asam lemak omega-3</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam makanan seperti ikan, dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Konsumsi setidaknya satu porsi makanan laut sekali seminggu untuk <i>mencegah diabetes type 2</i> ini.</div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Kayu manis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti ditulis dalam penelitian di <i>Journal of American Board of Family Medicine</i> kayu manis dapat menurunkan kadar gula darah. Selain itu, kayu manis juga kaya akan nutrisi yang disebut polifenol. Oleh karenanya, rempah-rempah beraroma ini dapat membantu insulin melakukan tugasnya dengan lebih efektif. Taburkan kayu manis bubuk ke dalam semangkuk oatmeal dan mulailah menyambut pagi Anda dengan menu sehat ini.</div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Mengontrol berat badan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah studi baru yang diterbitkan di <i>Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism</i> menyatakan bahwa dengan mengontrol berat badan, Anda bisa menurunkan resistensi insulin dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Untuk mencegah diabetes, kita setidaknya membutuhkan dua setengah jam dalam seminggu untuk melakukan pembakaran glukosa melalui latihan kardio seperti berlari, bersepeda, atau berenang.</div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Serat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Batasi memakan atau meminum sesuatu yang manis untuk memperlambat aliran glukosa ke dalam darah. Ketika Anda menginginkan sesuatu yang manis, Anda bisa memilih buah yang kaya serat seperti raspberry atau pir. Dan mempertimbangkan untuk mulai mengonsumsi beras merah sebagai menu harian Anda. Makan dua porsi atau lebih beras merah dalam seminggu dapat menurunkan risiko diabetes sebesar 11 persen.</div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Stress</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Stres kronis merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit serius, termasuk diabetes type 2. Ketika tubuh Anda merasakan stres, ia akan melepaskan hormon yang meningkatkan gula darah. Untuk itu, lakukan latihan pernapasan atau meditasi secara rutin, mendengarkan musik yang menenangkan atau mendapatkan pijatan yang dapat mengurangi hormon stres dan membantu menurunkan gula darah secara keseluruhan.</div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Tidur yang cukup</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kurang tidur dapat memicu resistensi insulin, terutama bagi orang yang secara genetik cenderung terkena diabetes. Sebuah studi di <i>University of Chicago</i> menemukan bahwa mereka yang secara teratur tidur kurang dari enam jam setiap malam berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Cobalah untuk tidur setidaknya tujuh jam saat malam.</div>
</li>
<li><div style="text-align: justify;">
<b>Vitamin D</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Vitamin D dapat menjadi faktor kunci dalam memerangi diabetes, khususnya diabetes tipe 2. Sebuah ulasan yang dipublikasikan dalam <i>The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism</i> menemukan bahwa orang yang kekurangan vitamin D berisiko terkena diabetes tipe 2. Konsumsi setidaknya 1.000 sampai 2.000 IU vitamin D per hari untuk <u>mencegah diabetes tipe 2</u>. Anda bisa menemukan kandungan vitamin ini dalam susu, ikan, atau suplemen.</div>
</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Itulah beberapa <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/cara-mencegah-diabetes-tipe-2.html">cara mencegah diabetes tipe 2</a>, semoga bermanfaat untuk anda. Ingatlah lebih baik mencegah daripada mengobati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-52588416458520582382013-10-23T23:16:00.000-07:002013-11-19T22:54:11.452-08:00Penyebab Diabetes Tipe 2<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq1RMJSdqVm0tgcKFFw-HAKf_-8Aq04xbk7Id8Z-cAu_c4UQGsGdYQVreQ8Jb3weTf5m6-j4y0jgnVu29F2Dg-lAcYiUpjgCOBzCPsVmjvZs9odKHu_r31P_ftLaWlr37zZA-L4mFr6pCE/s1600/Penyebab+Diabetes+Tipe+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq1RMJSdqVm0tgcKFFw-HAKf_-8Aq04xbk7Id8Z-cAu_c4UQGsGdYQVreQ8Jb3weTf5m6-j4y0jgnVu29F2Dg-lAcYiUpjgCOBzCPsVmjvZs9odKHu_r31P_ftLaWlr37zZA-L4mFr6pCE/s400/Penyebab+Diabetes+Tipe+2.jpg" width="297" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diabetes tipe 2</b> terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup untuk mempertahankan tingkat glukosa darah normal, atau tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan (resistensi insulin). Pankreas (kelenjar besar di belakang perut) memproduksi hormon insulin, yang mengalirkan glukosa dari darah ke dalam sel, di mana glukosa diubah menjadi energi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada <i>diabetes tipe 2</i>, ada beberapa alasan mengapa pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup. Pada orang sehat, pankreas melepaskan insulin untuk membantu tubuh menyimpan dan menggunakan gula dari makanan yang Anda makan. Diabetes terjadi ketika salah satu dari hal berikut terjadi:</div>
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Ketika pankreas tidak memproduksi insulin samasekali.</li>
<li style="text-align: justify;">Ketika pankreas menghasilkan sedikit insulin.</li>
<li style="text-align: justify;">Ketika tubuh tidak merespons dengan tepat terhadap insulin, suatu kondisi yang disebut "resistensi insulin".</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tidak seperti penderita <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/08/diabetes-tipe-1.html">diabetes tipe 1</a>, penderita <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/diabetes-tipe-2.html">diabetes tipe 2</a> menghasilkan insulin, namun insulin tidak mensekresikan pankreas mereka dengan cukup baik atau tubuh tidak mampu mengenali insulin dan tidak menggunakannya dengan benar (resistensi insulin). Bila tidak ada cukup insulin atau insulin tidak digunakan sebagaimana mestinya, glukosa (gula) tidak bisa masuk ke sel-sel tubuh dan menumpuk dalam aliran darah. Ketika glukosa menumpuk dalam darah, itu menyebabkan kerusakan di beberapa bagian tubuh juga akan mengakibatkan sel-sel tidak mendapatkan glukosa yang mereka butuhkan, mereka tidak bisa berfungsi dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Peran Insulin dalam Penyebab Diabetes Tipe 2</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tubuh Anda terdiri dari jutaan sel. Untuk membuat energi, sel-sel ini membutuhkan makanan dalam bentuk yang sangat sederhana. Ketika Anda makan atau minum, banyak makanan dipecah menjadi gula sederhana yang disebut "glukosa." Kemudian, glukosa diangkut melalui aliran darah ke sel-sel di mana dapat digunakan untuk menyediakan energi yang dibutuhkan tubuh untuk aktivitas sehari-hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jumlah glukosa dalam aliran darah secara ketat diatur oleh insulin dan hormon lainnya. Insulin selalu dikeluarkan dalam jumlah kecil oleh pankreas. Bila jumlah glukosa dalam darah meningkat ke tingkat tertentu, pankreas akan melepaskan lebih banyak insulin untuk mendorong lebih banyak glukosa ke dalam sel. Hal ini menyebabkan kadar glukosa dalam darah (kadar glukosa darah) menurun. Orang dengan diabetes tidak bisa membuat insulin atau sel tubuh mereka tidak lagi mampu mengenali insulin, yang menyebabkan gula darah tinggi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Faktor Penyebab Diabetes Type 2</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diabetes tipe 2 diyakini memiliki link genetik yang kuat, yang berarti bahwa ia cenderung berjalan dalam keluarga. Beberapa gen sedang dipelajari yang mungkin berhubungan dengan <i>penyebab diabetes tipe 2</i>. Jika Anda memiliki salah satu dari <u><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/penyebab-diabetes-tipe-2.html">faktor penyebab diabetes type 2</a></u> berikut, penting bagi Anda untuk meminta dokter Anda melakukan tes diabetes. Dengan diet diabetes yang tepat dan kebiasaan gaya hidup sehat, bersama dengan obat diabetes (jika diperlukan), Anda dapat mengelola diabetes tipe 2 seperti Anda mengelola area lain dari kehidupan Anda. Pastikan untuk terus mencari informasi terbaru tentang diabetes tipe 2 saat Anda menjadi advokat kesehatan Anda sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Faktor penyebab diabetes tipe 2</b> adalah sebagai berikut:</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Tekanan darah tinggi</li>
<li style="text-align: justify;">Kadar trigliserida darah tinggi</li>
<li style="text-align: justify;">Gestational diabetes atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 9 pon</li>
<li style="text-align: justify;">Diet tinggi lemak dan karbohidrat</li>
<li style="text-align: justify;">Asupan alkohol yang tinggi</li>
<li style="text-align: justify;">Gaya hidup</li>
<li style="text-align: justify;">Obesitas atau kelebihan berat badan</li>
<li style="text-align: justify;">Etnis: Kelompok-kelompok tertentu, seperti Afrika Amerika, penduduk asli Amerika, Hispanik Amerika dan Jepang-Amerika, memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan kulit putih non-Hispanik.</li>
<li style="text-align: justify;">Usia: Bertambahnya usia merupakan faktor risiko yang signifikan untuk diabetes tipe 2. Risiko mengembangkan diabetes tipe 2 mulai meningkat secara signifikan pada usia 45 tahun dan naik jauh setelah usia 65 tahun.</li>
</ul>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-2458760867393396202013-10-23T00:47:00.001-07:002013-11-19T22:54:56.119-08:00Penyebab Diabetes Tipe 1<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4RhOL675DcImBFS6mJ_WMhyFpRVuCUrJq6v4_YgHTPWgeT0tvRBVoQKaBUmAM4CYGUjR8IzybMv1Ins7P-1Se1aSg0waGTWxa0AKCXJxl3u0AMu74NPDBLiAfm8PjI7FQBkOG1jrxUeiV/s1600/Penyebab+Diabetes+Tipe+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4RhOL675DcImBFS6mJ_WMhyFpRVuCUrJq6v4_YgHTPWgeT0tvRBVoQKaBUmAM4CYGUjR8IzybMv1Ins7P-1Se1aSg0waGTWxa0AKCXJxl3u0AMu74NPDBLiAfm8PjI7FQBkOG1jrxUeiV/s400/Penyebab+Diabetes+Tipe+1.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada <b>diabetes tipe 1</b> pankreas, kelenjar besar di belakang perut, berhenti membuat insulin. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat mengubah glukosa (gula), menjadi energi. Tanpa insulin tubuh membakar lemak sendiri sebagai pemain pengganti. Kecuali diobati dengan suntikan insulin setiap hari, orang dengan diabetes tipe 1 beresiko terjadi penumpukkan bahan kimia berbahaya dalam darah mereka dari pembakaran lemak. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai ketoasidosis. Kondisi ini berpotensi mengancam kehidupan jika tidak diobati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebab <i>diabetes type 1</i> belum diketahui secara pasti, namun kita tahu bahwa diabetes tipe 1 ini sangat erat kaitannya dengan faktor genetik. Kita juga tahu bahwa diabetes type 1 ini tidak ada hubungannya dengan gaya hidup, meskipun mempertahankan gaya hidup sehat sangat penting dalam membantu untuk mengelola diabetes tipe 1 ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa pun penyebabnya, setelah sel-sel islet pankreas hancur, tubuh hanya akan memproduksi sedikit insulin atau bahkan tidak sama sekali. Normalnya, hormon insulin akan membantu glukosa memasuki sel tubuh untuk memberikan energi ke otot-otot dan jaringan. Ketika semuanya bekerja dengan benar, setelah makan, pankreas mengeluarkan lebih banyak insulin ke dalam aliran darah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut beberapa Faktor yang diyakini dapat menyebabkan <u>diabetes tipe 1</u>:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>1. Faktor Genetik</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Para peneliti telah menemukan setidaknya 18 lokasi genetik, diberi label IDDM1-IDDM18, yang terkait dengan diabetes tipe 1. Wilayah IDDM1 mengandung gen HLA yang menyandi protein yang disebut major histocompatibility complex. Gen-gen di wilayah ini mempengaruhi respon imun. Kemajuan baru dalam penelitian genetik yang mengidentifikasi komponen genetik lain dari diabetes tipe 1. Kromosom dan gen lain terus diidentifikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakan orang yang menderita diabetes tipe 1 bagaimanapun juga tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita diabetes type 1 ini. Kemungkinan mewarisi diabetes tipe 1 hanya 10% jika salah satu anggota keluarga memiliki diabetes, dan bahkan pada kembar identik, salah satu si kembar hanya memiliki 33% kemungkinan untuk mengalami diabetes tipe 1 ini jika kembar yang satunya lagi memiliki diabetes. Anak-anak lebih mungkin untuk mewarisi diabetes type 1 ini dari seorang ayah dengan diabetes tipe 1 dibandingkan dari seorang ibu dengan gangguan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun pada kenyataannya faktor genetik tidak bisa sepenuhnya menjelaskan perkembangan diabetes tipe 1 ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>2. Virus</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi virus dapat memicu penyakit pada individu yang rentan secara genetik. Di antara virus yang berkaitan dengan diabetes tipe 1 adalah virus enterik, yang menyerang saluran usus. Coxsackie termasuk kedalam keluarga dari virus enterik yang memiliki kepentingan tertentu. Wabah virus Coxsackie serta gondok dan rubella bawaan, telah sejak dulu dikaitkan dengan kejadian diabetes tipe 1.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>3. Kondisi Lain</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi yang merusak atau menghancurkan pankreas, seperti pankreatitis, operasi pankreas, atau bahan kimia industri tertentu dapat menyebabkan diabetes type 1. Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan diabetes seperti kortikosteroid, beta blockers, dan fenitoin. Kelainan genetik langka (sindrom Klinefelter, Huntington chorea, sindrom Wolfram, leprechaunism, sindrom Rabson-Mendenhall, diabetes lipoatrophic, dan lain-lain) dan gangguan hormonal (acromegaly, sindrom Cushing, feokromositoma, hipertiroidisme, somatostatinoma, aldosteronoma) juga meningkatkan risiko terjadinya <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/penyebab-diabetes-tipe-1.html">diabetes tipe 1</a>.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-31657012439712230362013-10-22T03:46:00.000-07:002013-11-19T22:55:29.505-08:00Glucagonoma<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPswPOsVppaTz7aPENmT_MyUoZxa2ZlKEKFh3-EvDeL-OL87IAY-LXv4vBimbFZpjEtzjwJBfiRYamvaODpJyrJRvu25WR5d2Vw7lNknpNSZaLkAP5_4tK2ulvzIvsqq7YBniMLOWvpo54/s1600/Glucagonoma.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPswPOsVppaTz7aPENmT_MyUoZxa2ZlKEKFh3-EvDeL-OL87IAY-LXv4vBimbFZpjEtzjwJBfiRYamvaODpJyrJRvu25WR5d2Vw7lNknpNSZaLkAP5_4tK2ulvzIvsqq7YBniMLOWvpo54/s400/Glucagonoma.jpg" width="362" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Glukagon adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas. Glukagon bekerja dalam keseimbangan dengan insulin untuk mengontrol jumlah gula dalam darah Anda. Salah satu bentuk kanker pankreas adalah glucagonoma. Sel tumor <b>glucagonoma</b> menghasilkan sejumlah besar glukagon. Tingginya tingkat glukagon membuat gejala berat yang menyakitkan dan mengancam nyawa. Sekitar lima sampai 10 persen dari tumor yang berkembang pada pankreas adalah glucagonomas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Penyebab</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak diketahui penyebab langsung <b>glucagonoma</b>. Ada beberapa faktor risiko, termasuk faktor genetik. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan sindrom yang disebut Multiple Endocrine Neoplasia Tipe I (MEN I), Anda memiliki risiko lebih besar terkena glucagonoma. Tetapi terkadang penderita tumor glucagonoma ini tidak memiliki faktor yang cukup jelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tumor yang menghasilkan kelebihan glukagon bersifat kanker (malignant) sekitar 60 persen sepanjang massa. Glucagonomas ganas menyebar ke jaringan lain -biasanya hati- dan mulai mengganggu fungsi organ lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Gejala Glucagonoma</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memiliki tumor yang menghasilkan glukagon dalam jumlah yang besar akan mempengaruhi banyak aspek dari kesehatan Anda. Glukagon menyeimbangkan efek insulin pada jumlah gula dalam darah Anda. Jika Anda memiliki terlalu banyak glukagon, sel-sel Anda tidak dapat menyimpan gula. Sebaliknya, gula tetap berada dalam aliran darah. Hal ini akan menyebabkan gejala diabetes dan gejala berbahaya lainnya, yaitu termasuk:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>gula darah tinggi</li>
<li>haus berlebihan dan kelaparan (karena gula darah tinggi)</li>
<li>mulut dan lidah meradang, retak di sudut mulut</li>
<li>sering bangun di malam har untuk buang air kecili</li>
<li>diare</li>
<li>ruam kulit (dermatitis) pada wajah, perut, pantat dan kaki (sering berkerak atau penuh dengan nanah)</li>
<li>penurunan berat badan yang drastis</li>
<li>depresi</li>
<li>terjad pembekuan darah pada kaki (deep vein thrombosis)</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Diagnosis Glucagonoma</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diagnosis awalnya dilakukan dengan beberapa tes darah. Tingkat glukagon yang tinggi merupakan ciri khas dari kondisi ini. Anomali lainnya termasuk gula darah tinggi, tingkat chromogranin A (protein sering ditemukan pada tumor karsinoid) yang tinggi dan anemia (rendahnya tingkat sel darah merah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tes ini ditindaklanjuti dengan melakukan scan computed tomography (CT) pada perut untuk mencari keberadaan tumor. Seringkali, tumor besar (dengan lebar 4 sampai 6 cm) bisa segera ditemukan. Sayangnya, kanker sering tidak ditemukan sampai telah menyebar ke hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">Pengobatan Glucagonoma</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada dua bagian dalam pengobatan <u>glucagonoma</u>: menghilangkan sel-sel tumor dan mengobati efek dari terlalu banyak glukagon.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara terbaik adalah memulai perawatan dengan menghapus efek dari kelebihan glukagon. Hal ini sering dilakukan dengan mengambil obat analog somatostatin, seperti suntikan octreotide (Sandostatin). Octreotide membantu untuk melawan efek glukagon pada kulit dan mencegah meningkatnya ruam kulit secara intens.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Intravena atau tabung pengisi gizi untuk meningkatkan gizi Anda juga dapat dilakukan jika Anda telah kehilangan banyak berat badan. Gula darah Anda yang tinggi bisa diobati dengan insulin dan pemantauan ketat pada kadar glukosa darah Anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda juga mungkin akan diberi obat antikoagulan, atau pengencer darah. Hal ini untuk mencegah pembentukan bekuan darah di kaki (deep vein thrombosis). Untuk pasien dengan risiko deep vein thrombosis, filter dapat ditempatkan di salah satu pembuluh darah besar (vena cava inferior) untuk mencegah pembekuan sampai paru-paru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Operasi eksplorasi abdomen dapat dilakukan dengan sayatan terbuka (dipotong besar untuk perut untuk memeriksa organ di perut) atau laparoskopi (dengan potongan yang lebih kecil untuk memungkinkan kamera, lampu, dan alat-alat).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakan glucagonomas terjadi di sisi kiri atau ekor pankreas. Pembuangan bagian ini disebut pancreatectomy distal. Pada beberapa pasien, limpa juga dibuang. Ketika jaringan tumor diperiksa di bawah mikroskop, sulit untuk mengatakan apakah itu kanker. Jika, dokter bedah Anda akan mengbuang tumor dan daerah sekitarnya yang sehat mungkin untuk mencoba mencegah tumor <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/glucagonoma.html">glucagonoma</a> ini dari penyebaran lebih lanjut.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-55870432558826212042013-10-22T02:18:00.000-07:002013-11-19T22:56:23.716-08:00Diabetes Steroid (Steroid-Induced Diabetes)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdw0j0kLfc1-QDn_tj6VWBbhpXFWMtv53XQOjJA_O2izt3vUJGWq3bmHzyfu7KuCxuWQSPijo8nKBxh_qilHX_e-TurnfytYhPEEKv_pdvpc5ifjrO515Kx853_V8_utK1MWxVkAk83zrm/s1600/Diabetes+Steroid+(Steroid-Induced+Diabetes).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdw0j0kLfc1-QDn_tj6VWBbhpXFWMtv53XQOjJA_O2izt3vUJGWq3bmHzyfu7KuCxuWQSPijo8nKBxh_qilHX_e-TurnfytYhPEEKv_pdvpc5ifjrO515Kx853_V8_utK1MWxVkAk83zrm/s320/Diabetes+Steroid+(Steroid-Induced+Diabetes).jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi inflamasi berbahaya tetapi bisa juga menyebabkan diabetes yang sering disebut sebagai diabetes steroid. Dengan kata lain <b>diabetes steroid</b> adalah istilah medis yang mengacu pada hiperglikemia berkepanjangan akibat terapi glukokortikoid untuk kondisi medis lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;">Apa peran steroid?</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Steroid dapat digunakan untuk mengurangi peradangan yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh dan dapat pula digunakan sebagai pengobatan untuk sejumlah penyakit lain, termasuk:<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Asma</li>
<li>Lupus</li>
<li>Rheumatoid arthritis</li>
<li>Chrone’s disease</li>
<li>Ulcerative colitis</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Disamping itu kortikosteroid juga dapat meningkatkan resistensi insulin sehingga memungkinkan kadar glukosa darah meningkat dan tetap tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Gejala Diabetes Steroid</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala <i>diabetes steroid</i> hampir sama dengan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Haus yang tidak biasa</li>
<li>Sering buang air kecil</li>
<li>Berat badan menurun meskipun ada peningkatan pada nafsu makan</li>
<li>Penglihatan kabur</li>
<li>Mual dan muntah</li>
<li>Ekstrim terhadap kelemahan dan kelelahan</li>
<li>Lekas marah dan mood cepat berubah</li>
<li>KInfeksi kandung kemih sering dan kulit yang tidak kunjung sembuh dengan mudah</li>
<li>Tingginya kadar gula dalam darah ketika diuji</li>
<li>Tingginya kadar gula dalam urin saat diuji</li>
<li>Kulit kering dan gatal</li>
<li>Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Diagnosis</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Diabetes steroid</u> melibatkan pengujian glukosa darah (gula darah) dengan salah satu dari dua cara:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">1. Tes toleransi glukosa oral</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama tes toleransi glukosa oral (TTGO), Anda meminum minumanan dengan kadar glukosa tinggi kemudian sampel darah diperiksa secara berkala selama dua jam. Level normal untuk tes ini adalah di bawah 140 mg/dl, dan jika berada dalam level 140-199 mg/dl berarti merupakan sinyal terhadap pradiabetes, sementara jika hasil tes menunjukkan angka 200 mg/dl atau lebih maka itu berarti positif diabetes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">2. Tes glukosa darah puasa</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tes glukosa darah puasa adalah pengukuran tingkat glukosa darah seseorang setelah orang tersebut tidak makan selama 12 sampai 14 jam (biasanya semalam). Anda dapat minum air selama proses ini, tapi benar-benar harus menghindari makanan atau minuman lainnya. Level normal untuk tes ini adalah di bawah 100 mg/dl, dan jika berada dalam level 100-125 mg/dl berarti merupakan sinyal terhadap pradiabetes, sementara jika hasil tes menunjukkan angka 126 mg/dl atau lebih maka itu berarti positif diabetes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: large;"><b>Pengobatan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Umumnya pengobatan terhadap <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/steroid-induced-diabetes.html">diabetes steroid</a> dapat dilakukan dengan beberapa pilihan cara, diantaranya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">1. Obat diabetes oral</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda dan dokter Anda harus membahas jenis obat oral yang terbaik untuk mengontrol gula darah Anda. Hal ini memungkinkan Anda untuk menggunakan lebih dari satu jenis obat-obatan. Berikut beberapa jenis obat oral untuk diabetes steroid:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;"><b>Alpha-glukosidase</b>: Meskipun tidak banyak digunakan lagi, obat ini dapat mengurangi atau menunda penyerapan tubuh Anda terhadap karbohidrat kompleks. Contoh: acarbose (Precose®) dan miglitol (Glyset®)</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Biguanides</b>: Kelas obat in bekerja dengan mengurangi produksi gula dalam hati Anda dan meningkatkan kemampuan tubuh Anda untuk menggunakan insulin. Contoh: metformin (Glucophage®)</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) inhibitor</b>: Ini adalah jenis baru obat yang meningkatkan kemampuan tubuh sendiri untuk mengontrol kadar gula darah, meningkatkan insulin saat gula darah tinggi (terutama setelah makan) dan mengurangi jumlah gula yang dibuat oleh hati setelah makan. Contoh: Sitagliptin (Januvia®, Saxagliptin (ONGLYZA®)</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Meglitinides</b>: Obat ini bekerja seperti sulfonilurea, tetapi lebih cepat dan untuk waktu yang lebih singkat. Contoh: repaglinida (Prandin®) dan nateglinide (Starlix®)</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Sulfonilurea</b>: Ini adalah termasuk kelas tertua dalam obat diabetes, menyebabkan pankreas memproduksi lebih banyak insulin. Contoh: glyburide (Micronase®, Diabeta®, Glynase®), Glipizide (Glucotrol®, Glucotrol XL®) dan glimepiride (Amaryl®)</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Thiazolidinediones</b>: Obat ini bekerja dengan membuat tubuh Anda lebih sensitif terhadap insulin. Contoh: rosiglitazone (Avandia®) dan pioglitazone (Actos®)</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">2. Terapi insulin</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Terapi insulin dapat dimasukkan dalam rencana pengobatan untuk diabetes steroid jika Anda tidak sepenuhnya merespon perubahan dari diet dan olahraga atau obat lain yang ditentukan oleh dokter Anda. Ada empat jenis insulin yang diklasifikasikan oleh seberapa cepat mulai bekerja, waktu puncak, saat paling efektif dan berapa lama tetap berlaku dalam tubuh. Insulin dapat bertindak secara berbeda tergantung pada orangnya, sehingga saat onset, puncak waktu dan durasi dapat bervariasi. Berikut adalah empat jenis insulin tersebut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Rapid acting, Lispro, Aspart, Glulisine insulin</b></div>
<table border="1" cellpadding="1" cellspacing="1" style="text-align: justify;"><tbody>
<tr> <td>Onset</td> <td>: 15 menit</td> </tr>
<tr> <td>Puncak waktu</td> <td>: 30-90 menit</td> </tr>
<tr> <td>Durasi</td> <td>: 3-5 jam</td> </tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Short acting, Regular (R) insulin</b></div>
<table border="1" cellpadding="1" cellspacing="1" style="text-align: justify;"><tbody>
<tr> <td>Onset</td> <td>: 30-60 menit</td> </tr>
<tr> <td>Puncak waktu</td> <td>: 2-4 jam</td> </tr>
<tr> <td>Durasi</td> <td>: 5-8 jam</td> </tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Intermediate acting, NPH (N) atau Lente (L) insulin</b></div>
<table border="1" cellpadding="1" cellspacing="1" style="text-align: justify;"><tbody>
<tr> <td>Onset</td> <td>: 1-3 jam</td> </tr>
<tr> <td>Puncak waktu</td> <td>: 8 jam</td> </tr>
<tr> <td>Durasi</td> <td>: 12-16 jam</td> </tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Long acting, Glargine, Detemir insulin</b></div>
<table border="1" cellpadding="1" cellspacing="1" style="text-align: justify;"><tbody>
<tr> <td>Onset</td> <td>: 1 jam</td> </tr>
<tr> <td>Puncak waktu</td> <td>: None</td> </tr>
<tr> <td>Durasi</td> <td>: 20-26 jam</td> </tr>
</tbody></table>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-41333495402525078132013-10-13T14:34:00.001-07:002013-11-19T22:56:41.691-08:00Diabetes Yang Diinduksi Oleh Obat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW58MnwCN67iZ08LxAVt6-1uKFsTCpNYtTKkLHN7qkgxkBKZyBV10_xNn26vq2FSJW7Tu_2Mfz0NhejkyeyZqd18csPgKeytWQW_VzT7Y8u8Nm4O92HNSlqwrZqL5ZhCW9OkG8Wp5NWVby/s1600/Diabetes+Yang+Diinduksi+Oleh+Obat.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW58MnwCN67iZ08LxAVt6-1uKFsTCpNYtTKkLHN7qkgxkBKZyBV10_xNn26vq2FSJW7Tu_2Mfz0NhejkyeyZqd18csPgKeytWQW_VzT7Y8u8Nm4O92HNSlqwrZqL5ZhCW9OkG8Wp5NWVby/s400/Diabetes+Yang+Diinduksi+Oleh+Obat.jpg" width="310" /></a></div>
<b>Diabetes yang diinduksi oleh obat</b> merupakan bentuk <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/diabetes-sekunder.html">diabetes sekunder</a>, dengan kata lain diabetes ini merupakan konsekuensi dari memiliki kondisi kesehatan lain. Sejumlah obat memiliki efek samping yang meliputi peningkatan kadar glukosa darah. Obat diabetes yang diinduksi adalah ketika penggunaan obat tertentu telah menyebabkan perkembangan diabetes. Dalam beberapa kasus perkembangan diabetes mungkin reversibel jika penggunaan obat dihentikan, namun dalam kasus lain obat diabetes yang diinduksi mungkin permanen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Obat apa saja yang dapat menyebabkan diabetes?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejumlah obat telah dikaitkan dengan peningkatan risiko pengembangan diabetes tipe 2, diantaranya adalah:</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">kortikosteroid</li>
<li style="text-align: justify;">diuretik thiazide</li>
<li style="text-align: justify;">Beta-blocker</li>
<li style="text-align: justify;">antipsikotik</li>
<li style="text-align: justify;">statin</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Apakah diabetesnya permanen?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Diabetes yang diinduksi oleh obat</i> mungkin tidak permanen tetapi ini dapat bergantung pada faktor-faktor kesehatan lainnya. Dengan beberapa obat, kadar glukosa darah dapat kembali normal setelah obat dihentikan, akan tetapi, dalam beberapa kasus, perkembangan diabetes mungkin saja permanen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagaimana mengelola diabetes yang diinduksi obat?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika Anda harus terus minum obat yang telah membawa Anda pada diabetes, hal itu mungkin membuat diabetes Anda lebih sulit untuk dikontrol. Jika Anda mampu menghentikan jalannya pengobatan, Anda mungkin menemukan kadar glukosa darah Anda menjadi sedikit lebih mudah untuk dikelola. Mengikuti diet sehat dan memenuhi pedoman latihan dianjurkan untuk membantu meningkatkan kesempatan Anda untuk mengelola kadar glukosa darah Anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dapatkah diabetes yang diinduksi obat itu dicegah?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat mungkin untuk mencegah risiko terkena <u>diabetes yang diinduksi oleh obat</u> ini dengan memastikan Anda untuk tetap menjaga gaya hidup sehat walaupun Anda berada dalam masa pengobatan. Selain itu, Anda juga bisa mengurangi dosis obat sampai dosis terendah atau mengurangi periode konsumsi obat sampai waktu tersingkat. Dokter biasanya akan mencoba untuk menempatkan Anda pada dosis terendah yang efektif untuk membantu mengurangi komplikasi seperti diabetes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kortikosteroid</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kortikosteroid adalah termasuk kelompok obat yang kuat yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi yang ditandai dengan peradangan seperti rheumatoid arthritis dan lupus. Kortikosteroid dapat meningkatkan kadar glukosa darah yang dapat kembali normal setelah pengobatan steroid disimpulkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, jika kortikosteroid dikonsumsi dalam waktu yang cukup lama, pengobatan steroid kadang-kadang dapat mengarah pada pengembangan <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/diabetes-tipe-2.html">diabetes tipe 2</a> secara permanen. Sementara jika Anda mengkonsumsi obat steroid, Anda mungkin perlu untuk mengkonsumsi obat diabetes yang memungkinkan seperti insulin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebaiknya, jika Anda diharuskan mengkonsumsi obat karena penyakit apapun, berkonsultasilah kepada dokter Anda tentang obat yang Anda konsumsi untuk pencegahan terhadap <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/diabetes-yang-diinduksi-oleh-obat.html">diabetes yang diinduksi oleh obat</a>.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-65528284207283342582013-10-12T03:48:00.001-07:002013-11-19T22:58:08.128-08:00Diabetes Tipe 3<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVwzrqsiQC-BESwrf-CeSSimxyYGT5tR77nFLN_OEKsm44EK4ToD4t6dvEfqYlJeKfGKI-rmN0nfU5uVN0-AJBUzXWfIEbHkS8gt8juLLyRtVf11vpoxS83ohCKhB33xAp_8TgF9OyHuo0/s1600/Diabetes+Tipe+3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVwzrqsiQC-BESwrf-CeSSimxyYGT5tR77nFLN_OEKsm44EK4ToD4t6dvEfqYlJeKfGKI-rmN0nfU5uVN0-AJBUzXWfIEbHkS8gt8juLLyRtVf11vpoxS83ohCKhB33xAp_8TgF9OyHuo0/s400/Diabetes+Tipe+3.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diabetes tipe 3</b> terjadi ketika otak berhenti atau mengurangi penerimaan insulin yang dikeluarkan oleh otak melalui reseptor penerimaan otak. Otak membutuhkan insulin untuk disekresikan dalam rangka memastikan bahwa sel-sel otak itu bertahan. Pada penderita diabetes tipe 3, otak tidak cukup lagi mengeluarkan insulin sehingga sel-sel otak memburuk. Jika sel-sel otak berhenti bekerja, reseptor otak juga akan mengalami penurunan fungsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum ada kesepakatan atas definisi diabetes tipe 3. Tidak seperti diabetes tipe 1 dan tipe 2, yang didefinisikan dengan baik dan memiliki penyebab, gejala dan pengobatan yang spesifik, diabetes tipe 3 ini masih diperdebatkan. Mengingat hal itu, pengobatan untuk penderita diabetes tipe 3 akan tergantung pada bagaimana seseorang mendefinisikan kondisinya.<br />
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b>Gejala Diabetes Type 3</b></h2>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Karena merupakan fenomena baru dalam tubuh manusia, gejala <i>diabetes tipe 3</i> belum dipelajari lebih lanjut. Adapun sedikit penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa diabetes tipe 3 lebih umum pada wanita dibandingkan pria, dan berat badan cenderung memainkan peran penting dalam menyebabkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun gejala yang paling umum dari diabetes tipe 3 ini meliputi:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Peningkatan denyut jantung dan lonjakan pada kadar gula darah.</li>
<li style="text-align: justify;">Gejala umum yang ditemukan pada Alzheimer juga ditemukan pada diabetes tipe 3 ini. Ini termasuk kehilangan memori, kebingungan dan demensia. Karena itulah mengapa para peneliti percaya bahwa penyakit Alzheimer juga bisa menjadi diabetes tipe 3.</li>
<li style="text-align: justify;">Sangat mengidamkan karbohidrat dan gula.</li>
</ul>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b>Pengobatan Diabetes Tipe 3</b></h2>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Untuk mengobati <u>diabetes type 3</u> ini ada beberapa opsi yang bisa anda lakukan, diantaranya adalah:<br />
<br /></div>
<b style="text-align: justify;">Gaya Hidup</b><br />
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Solusi alami untuk diabetes tipe 3 mencakup perawatan tradisional, terutama menyangkut gaya hidup sehat yang melibatkan diet yang benar dan aktivitas fisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sering berolahraga adalah salah satu faktor yang paling penting untuk menghilangkan atau mengurangi gejala diabetes. Obesitas berkontribusi signifikan terhadap tingkat gula darah yang tidak diinginkan, dan jadwal latihan suara juga dapat memastikan bahwa BMI (indeks massa tubuh) tetap pada tingkat yang benar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berolahraga tidak perlu ketat dan intens. Hanya pergi berjalan-jalan selama setengah jam dan beberapa kali setiap minggu jauh lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b><br /></div>
<ul style="text-align: left;"><b>
</b></ul>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diet Sehat</b></div>
<ul style="text-align: left;"><b>
</b></ul>
<b>
</b>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sebuah rencana diet yang masuk akal merupakan bagian penting dari bagaimana mengontrol tingkat gula darah dan mengelola diabetes tipe 3. Guling asupan serat Anda dengan mengonsumsi bahan-bahan seperti kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran. Asupan Kromium harus ditingkatkan juga. Kromium membantu toleransi glukosa tubuh dan memperkuat kemampuan insulin untuk mengolah gula. Batasi lemak hewani dan konsumsi daging.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karbohidrat mempengaruhi tingkat gula darah secara signifikan. Batasi konsumsi karbohidrat dengan menghilangkan makanan seperti roti, sereal dan beberapa jenis buah. Gula juga harus dihindari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cobalah untuk membaca setiap label makanan yang Anda beli, karena mungkin jumlah gula yang besar terkandung dalam makanan favorit Anda.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bio-energetika</b></div>
<ul>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Bio-energetika didasarkan pada teori fisika kuantum dan biologi molekuler canggih. Bio-energetika ini berusaha untuk mengobati penyebab diabetes yang kurang terlihat dan paling mendasar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bio-energetika mengasumsikan setiap orang memiliki kedua tubuh fisik dan tubuh energi. Tubuh energi diyakini memancarkan kecerdasan dan bidang energi yang berbeda dari tubuh fisik. Triliunan sel diperkirakan untuk berkomunikasi bersama dalam tubuh melalui getaran energi. Penyakit ini diduga dipicu oleh tingkat komunikasi energi yang cukup pada frekuensi tertentu di antara sel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimanapun juga tak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan, termasuk <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/gejala-dan-penyembuhan-diabetes-tipe-3.html">diabetes tipe 3</a> ini.</div>
</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-88186903964192957022013-10-11T02:28:00.000-07:002013-11-19T22:57:54.586-08:00Diabetes Tipe 1.5<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_U615fb2CtxVoYSuiLAoORgL5cKlSWbFxaiA0ajbehdrnZ3jB8pz7waFaJakiB5y8GUOJuleLr2BU6Bg1Ywo-COkom1OSct_t7fk8w-WLdglCSTFbybC0ad6nCfmZiZQ2tNN5N6YvjQjm/s1600/Diabetes+Tipe+1.5.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="312" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_U615fb2CtxVoYSuiLAoORgL5cKlSWbFxaiA0ajbehdrnZ3jB8pz7waFaJakiB5y8GUOJuleLr2BU6Bg1Ywo-COkom1OSct_t7fk8w-WLdglCSTFbybC0ad6nCfmZiZQ2tNN5N6YvjQjm/s400/Diabetes+Tipe+1.5.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diabetes type 1.5</b> adalah salah satu dari beberapa nama yang diterapkan kepada orang dewasa yang didiagnosis sebagai penderita diabetes, tetapi tidak membutuhkan insulin untuk pengobatan, tidak berlebihan berat badan, dan memiliki sedikit atau malah tidak memiliki sama sekali resistensi terhadap insulin. Bila dilakukan tes laboratorium secara khusus, maka akan ditemukan bahwa mereka memiliki antibodi, terutama GAD65 antibodi, yang menyerang sel-sel beta mereka. Diabetes tipe 1.5 ini juga disebut sebagai Slow Onset Type 1 Diabetes atau Latent Autoimmune Diabetes in Adults (LADA).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penyebab</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Diabetes tipe 1.5</i> memiliki penyebab yang hampir sama seperti tipe 1. Perbedaannya adalah bahwa diabetes type 1,5 terjadi pada orang tua, sedangkan diabetes tipe 1 terjadi pada anak-anak dan remaja. Orang tua yang telah berusia 80 tahun telah didiagnosa dengan jenis 1,5.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gejala</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala <u>diabetes tipe 1.5</u> berlawanan dengan gejala diabetes tipe 2, termasuk yang tampak sehat, langsing dan sehat secara fisik. Orang dengan diabetes tipe 1.5 sering tidak memiliki gejala diabetes tipe 2 standar, termasuk indikator sindrom metabolik. Orang dengan diabetes tipe 1.5 sering memiliki risiko lebih rendah terhadap masalah jantung setelah gula darah dikontrol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengobatan dan Pencegahan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena resistensi insulin yang minimals atau malah tidak ada sama sekali, maka obat yang dirancang untuk mengurangi resistensi insulin seperti Avandia dan Actos menjadi tidak efektif. Obat lain yang merangsang pankreas untuk memproduksi insulin, pencernaan terhadap karbohidrat yang lambat atau mengurangi produksi glukosa berlebih oleh hati adalah langkah yang efektif dalam mengontrol gula darah selama beberapa tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengetahui jenis diabetes yang Anda derita dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dari perubahan yang mungkin terjadi seiring pertambahan usia dan perkembangan penyakit. Sebagia contoh, jika Anda memiliki diabetes dengan resistensi insulin yang sangat tinggi kemudian menurun, maka penambahan insulin akan sangat dibutuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimanapun juga <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/diabetes-tipe-15.html">diabetes type 1.5</a> ini bisa disembuhkan dan dicegah.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-50789253497242997412013-10-03T20:11:00.000-07:002013-11-19T22:58:56.363-08:00Diabetes Sekunder<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5Hb1zcM_rdjFs4gDuV9tvnxaEM1QAA09C7Jf5J0aPoqN_34B9RPk-cCjZWc4kp7DWas3wQ7CWkKvpj9Baf2jvixVoFIsh4xNqCKhBfcA-PFMXjvQnUZKxjNmqZ0ywXwpWERxrfXlZyXcw/s400/Diabetes+Sekunder.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diabetes sekunder</b> adalah diabetes yang disebabkan sebagai konsekuensi dari kondisi medis lain. Karena itu diabetes sekunder termasuk kategori yang cukup luas karena mencakup berbagai masalah kesehatan, terutama pankreas. Karena penyebab diabetes berkisar antara kondisi yang berbeda, maka cara untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah pun dapat bervariasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kasus ini diabetes bukanlah penyakit utama, sesuai dengan namanya, dimana kondisinya yang sekunder adalah hasil dari penyakit utama. Jika penyakit utama berhasil diobati maka dengan sendirinya diabetes dapat/akan hilang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kondisi yang dapat menyebabkan diabetes sekunder</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan diabetes sekunder dalah meliputi sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>cystic fibrosis</li>
<li>hemochromatosis</li>
<li>pankreatitis kronis</li>
<li>Sindrom ovarium polikistik (PCOS)</li>
<li>Sindrom Cushing</li>
<li>kanker pankreas</li>
<li>glucagonoma</li>
<li>pancreatectomy</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengelola diabetes sekunder</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana <i>diabetes sekunder</i> dikelola dapat bervariasi dan cukup signifikan tergantung pada kondisi yang telah menyebabkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Resistensi insulin</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa kondisi medis yang terdaftar akan mengakibatkan resistensi insulin, yang mana tubuh tidak mampu merespon insulin secara memadai. Hal ini akan memaksa tubuh untuk melepaskan lebih banyak insulin dalam upaya untuk menjaga kadar glukosa dalam darah. Resistensi insulin merupakan karakteristik dari diabetes tipe 2.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Resistensi insulin adalah fitur diabetes disebabkan oleh sindrom PCOS dan Cushing. Perubahan gaya hidup merupakan bagian penting dari perawatan. Jika pengobatan diperlukan untuk mengontrol kadar glukosa darah, metformin umumnya diresepkan dengan obat kuat, termasuk insulin, tersedia jika kadar glukosa darah tetap tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hilangnya fungsi pankreas</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa bentuk <u><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/diabetes-sekunder.html">diabetes sekunder</a></u>, seperti diabetes sebagai akibat dari pankreatitis, kistik fibrosis atau hemochromatosis, dapat menyebabkan hilangnya fungsi pancreatitic, yaitu pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk menjaga kadar glukosa darah agar stabil. Dalam bentuk diabetes sekunder, suntikan insulin mungkin perlu diambil untuk menjaga kadar gula darah di bawah kontrol.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-73566221843660913762013-10-02T03:55:00.002-07:002013-11-19T22:59:32.425-08:00Hemochromatosis (Diabetes Perunggu)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1yo0xUVE6PRBSz0Xw1lHiXxZ4Z9wUs6pUCD9lo6x850VmsC4DS_cpZX49X4bCS8VUUm4hEkymYJ_JnxDQL5T9dgQLj29acZ8jTtPe8IlshBnWG4XDmn1Zl47_Zaiz95N88fkDFLX9u2oc/s1600/Hemochromatosis.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1yo0xUVE6PRBSz0Xw1lHiXxZ4Z9wUs6pUCD9lo6x850VmsC4DS_cpZX49X4bCS8VUUm4hEkymYJ_JnxDQL5T9dgQLj29acZ8jTtPe8IlshBnWG4XDmn1Zl47_Zaiz95N88fkDFLX9u2oc/s400/Hemochromatosis.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hemochromatosis</b> (he-moe-kroe-muh-TOE-sis) menyebabkan tubuh Anda menyerap zat besi terlalu banyak dari makanan yang Anda makan. Kelebihan zat besi disimpan dalam organ Anda, terutama hati, jantung dan pankreas. Kelebihan zat besi dapat meracuni organ-organ ini, menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa seperti kanker, aritmia jantung dan sirosis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gejala dan Komplikasi Hemochromatosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak orang yang mengidap <i>hemochromatosis</i> tidak memiliki gejala yang terlihat. Hati akan mulai mempertahankan zat besi pada saat lahir, tapi mungkin diperlukan waktu 20 sampai 30 tahun sebelum gejala itu muncul. Kelelahan dan pembengkakan pada sendi (arthritis), terutama di buku-buku jari tengah dan jari telunjuk adalah termasuk gejala awal penyakit ini. Pada stadium akhir dari penyakit ini, penderita mungkin mengalami:</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">nyeri pada perut</li>
<li style="text-align: justify;">pembengkakan perut</li>
<li style="text-align: justify;">pendarahan dari pembuluh darah yang melebar di kerongkongan</li>
<li style="text-align: justify;">kulit berwarna abu-abu atau perunggu</li>
<li style="text-align: justify;">diabetes</li>
<li style="text-align: justify;">kesulitan ereksi</li>
<li style="text-align: justify;">lapar dan haus yang berlebihan</li>
<li style="text-align: justify;">sering buang air kecil</li>
<li style="text-align: justify;">menguningnya kulit dan mata (jaundice)</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jika zat besi menumpuk di otot jantung, dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur dan gagal jantung, yang menyebabkan sesak napas dan pembengkakan pada pergelangan kaki. Jika terakumulasi dalam kelenjar pituitari, dapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi pada wanita dan disfungsi seksual, kehilangan gairah seks, dan kesulitan ereksi pada pria.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penyebab Hemochromatosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hemochromatosis biasanya disebabkan oleh faktor genetik. Namun, <u>hemochromatosis</u> juga bisa disebabkan oleh beberapa transfusi darah dan penyakit hati tertentu, terutama sirosis. Infeksi hepatitis C kronis juga dapat mengakibatkan peningkatan penyimpanan zat besi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diagnosis Hemochromatosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dokter mencurigai <b>hemochromatosis</b>, pemeriksaan fisik harus segera dilakukan untuk memeriksa pembesaran hati, pembesaran limpa, atau perubahan warna kulit. Tes darah juga diharuskan untuk mengukur tingkat zat besi dalam darah dan jumlah zat besi yang disimpan dalam jaringan. Tes darah yang paling umum dilakukan adalah untuk memeriksa jumlah zat besi, kapasitas total protein, saturasi transferin, dan feritin serum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah biopsi hati untuk mengkonfirmasi diagnosis juga mungkin diperlukan. Biopsi ini dilakukan dengan memasukkan jarum tipis ke dalam hati dan mengambil sampel jaringan kecil yang kemudian diperiksa untuk mendeteksi kerusakan atau penyakit. Prosedur ini cukup aman dan biasanya tidak memiliki komplikasi. Kadang-kadang ada beberapa ketidaknyamanan atau pendarahan setelah prosedur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diagnosis hemochromatosis mungkin tertunda karena gejala biasanya tidak muncul sampai usia pertengahan. Bahkan, gejala klinis mungkin tidak jelas, sehingga hemochromatosis sering didiagnosis setelah menyebabkan kerusakan jaringan yang signifikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengobati dan Mencegah Hemochromatosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kabar baiknya adalah bahwa <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/gejala-penyebab-diagnosa-pengobatan-dan-pencegahan-hemochromatosis.html">hemochromatosis</a> dapat diobati. Tujuan pengobatan ini cukup sederhana: untuk menghilangkan kelebihan zat besi dari tubuh dan untuk mengobati organ yang rusak. Biasanya, pengobatan terbaik adalah menghapus kelebihan zat besi dengan menyedot darah (phlebotomy) - sekitar setengah liter sekali atau dua kali seminggu. Proses ini sangat mirip dengan donor darah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena setiap orang memiliki kadar zat besi pada tingkat yang berbeda, beberapa orang mungkin bisa pergi tanpa phlebotomy secara rutin selama beberapa waktu (mungkin 6 sampai 12 bulan). Obat-obatan yang khelat (mengikat) besi (misalnya, deferoxamine) dan menghapusnya dari tubuh hanya diperlukan pada pasien dengan masalah jantung yang disebabkan oleh hemochromatosis dan pada mereka yang tidak dapat melakukan perawatan phlebotomy karena mereka memiliki anemia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pencegahan, semua kerabat tingkat pertama (misalnya, orang tua, saudara, atau anak-anak) dari seseorang dengan hemochromatosis harus diskrining untuk kondisi tersebut. Sangat penting untuk mendeteksi penyakit sejak dini sehingga pengobatan bisa dimulai sebelum terjadi kerusakan organ.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-35853297521189336332013-09-25T19:43:00.001-07:002013-11-19T22:59:59.594-08:00Tanda, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan Diabetes MODY<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs3lmtzcUYXlZQITF7583aGqrgUo7MYC5BVy2dm9uzYPnUePNQLDpKGtcnCCax9gejTT5PNXPLdnAAC67W6xSf6dbnZmGAzE1IX7ZQCU6YjHSF42z9pdfWgxAf6NWZoUWcV0XvWU8EzKLP/s400/Tanda%252C+Gejala%252C+Diagnosis+dan+Pengobatan+Diabetes+MODY.jpg" width="400" /></a></div>
<b>Maturity onset diabetes of the young (MODY)</b> adalah tipe diabetes yang lebih cenderung diwariskan daripada jenis diabetes lain, karena faktor risiko genetik pada diabetes MODY lebih kuat. Mody disebabkan oleh mutasi (perubahan) dalam sebuah gen tunggal. Namun disisi lain <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/tanda-gejala-diagnosis-dan-pengobatan-diabetes-mody.html">diabetes MODY</a> ini sangat jarang sekali terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tanda, Gejala dan Diagnosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diagnosis yang benar dalam kondisi <i>diabetes MODY</i> ini adalah penting. Biasanya pasien datang dengan riwayat keluarga yang mengidap diabetes (tipe apapun). Dan setelah dekade kedua sampai dekade kelima di usia pasien, barulah mulai timbul gejala-gejala MODY ini. Dalam hal ini ada dua jenis umum yang merupakan presentasi klinis.</div>
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Beberapa bentuk Mody menimbulkan hiperglikemia yang signifikan dan tanda-tanda serta gejala diabetes yang khas: meningkatnya rasa haus dan seringnya buang air kecil (polidipsia dan poliuria).</li>
<li style="text-align: justify;">Sebaliknya, banyak orang dengan Mody tidak memiliki tanda-tanda atau gejala diabetes dan didiagnosis baik.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Kasus Mody dapat membuat sebanyak 5% dari orang yang diduga mengidap diabetes tipe 1 dan tipe 2. Karena itu, ada dua keuntungan utama dalam mengkonfirmasikan diagnosis Mody.</div>
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Insulin mungkin tidak diperlukan, hal ini tentu saja memungkinkan seseorang untuk beralih dari suntikan insulin kepada <i>oral agents</i> tanpa kehilangan kontrol glikemik.</li>
<li style="text-align: justify;">Bisa disarankan untuk melakukan skrining terhadap keluarga, untuk membantu mengidentifikasi kasus-kasus lain pada anggota keluarga.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Karena jarang terjadi, banyak kasus Mody pada awalnya diasumsikan sebagai bentuk yang lebih umum dari diabetes: tipe 1 jika pasien masih muda dan tidak kelebihan berat badan, tipe 2 jika pasien kelebihan berat badan, atau diabetes gestasional jika pasien hamil. Perawatan diabetes standar (insulin untuk diabetes tipe 1 dan kehamilan dan <i>oral hypoglycemic agents</i> untuk tipe 2) yang sering dilakukan sebelum dokter mencurigai adanya bentuk diabetes yang tidak biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengobatan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam beberapa bentuk <u>diabetes Mody</u> dapat dilakukan standar pengobatan yang sesuai sebagai berikut (meskipun kadang terjadi pengecualian):</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Pada MODY2, <i>oral agents</i> relatif tidak efektif dan tidak memerlukan insulin.</li>
<li>Pada MODY1 dan MODY3, insulin mungkin lebih efektif daripada obat-obatan untuk meningkatkan sensitivitas insulin.</li>
<li>Sulfonilurea bekerja efektif dalam bentuk saluran KATP dari <i>neonatal-onset diabetes.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</i></li>
</ul>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-61522434152136363362013-09-21T23:21:00.000-07:002013-11-19T23:00:40.630-08:00Definisi, Prevalensi dan Pengobatan Diabetes LADA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6M10Y_DueWEJgWeKGJP6GXO6jG1IUe1UHapqTSj3KX1VMPcQl8FLYbmucJpjGVw_k_z26dkFoUJlsH8aopdWtz0AAm719POpXbQ-ILmsOTlfsnZnJirKO59NunB78SVU95gexs8pLC1Cb/s400/Diabetes+LADA.jpg" width="400" /></a></div>
<b>Ikhtisar Diabetes LADA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Latent Autoimmune Diabetes in Adults</i> (LADA) adalah gangguan di mana adanya antibodi islet pada diagnosis diabetes dan lambatnya perkembangan <i>autoimmune β-cell failure</i>. Karena itu penderita <b>diabetes LADA</b> tidak membutuhkan insulin, setidaknya selama 6 bulan pertama setelah diagnosis diabetes. Di antara pasien dengan diabetes tipe 2 fenotipik, LADA terjadi pada 10% dari orang yang lebih tua dari 35 tahun dan 25% di bawah usia itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Studi prospektif terhadap fungsi β-sel menunjukkan bahwa pasien <i>latent autoimune diabetes of adults </i>(LADA) dengan beberapa antibodi islet dapat mengembangkan <i>β-cell failure</i> dalam waktu 5 tahun, sedangkan mereka yang hanya memiliki <i>GAD antibodies</i> (GADAs) atau hanya memiliki <i>islet cell antibodies</i> (ICAs) saja sebagian besar membutuhkan waktu lebih dari 5 tahun untuk mengembangkan <i>β-cell failure</i> tersebut, bahkan bisa sampai 12 tahun. Meskipun begitu, gangguan dalam <i>β-cell response</i> terhadap <i>intravenous glucose</i> dan <i>glucagon</i> dapat dideteksi pada diagnosis diabetes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Definisi dan Prevalensi Diabetes LADA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
LADA adalah istilah yang paling umum untuk menggambarkan pasien dengan diabetes fenotipe tipe 2 yang dikombinasikan dengan antibodi islet dan progresif <i>β-cell failure</i> yang lambat. Jika didefinisikan sebagai tipe 2, diabetes fenotipe yang dikombinasikan dengan antibodi islet, maka prevalensi LADA adalah sekitar 10% di antara subyek kasus pada insiden diabetes berusia 40-75 tahun. Sebuah prevalensi yang sama ditemukan di kalangan pasien non-insulin-requiring yang di diagnosis dengan tipe 2 diabetes fenotipik dan lebih tua dari 35 tahun. Sebenarnya, frekuensi yang sama dari LADA (~ 10%) ditemukan di antara pasien diabetes tipe 2 dari segala usia oleh <i>U.K. Prospective Diabetes Study</i>. Di antara pasien diabetes tipe 2 yang lebih muda dari 35 tahun saat diagnosis, frekuensi LADA jauh lebih tinggi (~ 25%).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun penderita Diabetes LADA, menurut definisi tidak memerlukan insulin selama 6 tahun pertama setelah diagnosis diabetes, fungsi β-sel tetap akan mengalami gangguan yang menyebabkan ketergantungan insulin pada kebanyakan pasien LADA.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengobatan Diabetes LADA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena <i>diabetes LADA</i> tidak membutuhkan insulin pada saat diagnosis, maka <i>latent autoimmune diabetes of adults</i> (LADA) dapat dikelola dengan merubah gaya hidup seperti olahraga, makan teratur dan menurunkan berat badan. Namun, beberapa dokter percaya bahwa, untuk pengobatan awal, insulin harus dimulai sesegera mungkin daripada menggunakan sulfonilurea atau pil diabetes lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah pertama, penderita <u>Diabetes LADA</u> harus dapat merespon obat diabetes oral, makan teratur dan merubah gaya hidup. Meskipun begitu, sel beta terus dihancurkan dan pasien <i>latent autoimune diabetes of adult</i> (LADA) harus dimonitor secara seksama. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan sulfonilurea dan metformin obat sensitisasi insulin, dapat meningkatkan risiko gangguan metabolik berat pada penderita <i>latent autoimmune diabetes of adult</i> (LADA). Ketika glukosa darah tidak lagi dapat dikelola melalui gaya hidup dan obat-obatan, maka suntikan insulin setiap hari akan sangat diperlukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian dari terapi <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/definisi-prevalensi-dan-pengobatan-diabetes-lada.html">diabetes LADA</a> harus mencakup pendidikan terhadap pasien, yaitu meliputi tentang diet, olahraga, manajemen stres dan penanganan diabetes mereka. Pasien perlu memahami bagaimana mengelola diabetes mereka, serta bagaimana mengenali, mengobati dan mencegah hipoglikemia (gula darah rendah) dan hiperglikemia (gula darah tinggi) dan bagaimana memberikan suntikan insulin dan glukagon. Kadar glukosa darah harus diperiksa tidak kurang dari 3-4 kali per hari ketika seorang pasien tergantung pada insulin.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-62024096766900038922013-09-12T19:52:00.000-07:002013-11-19T23:01:15.350-08:00Diabetes Labil (Diabetes Rapuh)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTiJq5mMSDyLQ_3vnlV5hINqVp4aKw3VBsYHwz2ZJr1f1ur8-RGf6KEOUmMdAVJZ2bEP_f0rjNInkv5w31ZZqHuo1dXmFTxfLBzHHJxiHLcC1rxAZ0dSnx_pB8wmPf1M8NspeAyItFnOwo/s1600/Diabetes+Labil+(Diabetes+Rapuh).jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTiJq5mMSDyLQ_3vnlV5hINqVp4aKw3VBsYHwz2ZJr1f1ur8-RGf6KEOUmMdAVJZ2bEP_f0rjNInkv5w31ZZqHuo1dXmFTxfLBzHHJxiHLcC1rxAZ0dSnx_pB8wmPf1M8NspeAyItFnOwo/s400/Diabetes+Labil+(Diabetes+Rapuh).jpg" width="265" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diabetes labil</b>, yang juga disebut diabetes rapuh (brittle diabetes), adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan bila gula/glukosa darah seseorang seringkali berubah cepat dari tinggi ke rendah dan dari rendah ke tinggi. Penderita diabetes rapuh sering dirawat di rumah sakit, merindukan pekerjaan dan sering harus bersaing dengan masalah psikologis. Semua faktor ini menempatkan tekanan emosional dan finansial tambahan pada anggota keluarga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang memiliki masalah psikologis, seperti stres dan depresi, memiliki risiko tertinggi mengalami diabetes rapuh. Dalam beberapa kasus, masalah-masalah psikologis membuat mereka untuk mengabaikan perawatan untuk diabetes mereka. Misalnya, mereka mungkin berhenti mempertahankan diet yang sehat atau mungkin tidak mengelola gula darah mereka. Akibatnya kontrol gula darah berkurang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kondisi Yang Berhubungan Dengan Diabetes Labil</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa kondisi, seperti penyebab dan gejala, yang berkaitan dengan <i>diabetes labil</i> yang sangat penting untuk kita ketahui. Secara ringkas kondisi-kondisi tersebut telah kami susun sebagai berikut:</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Diabetes rapuh bisa disebabkan oleh masalah penyerapan pencernaan, termasuk pengosongan lambung yang tertunda (gastroperesis), interaksi obat, masalah dengan penyerapan insulin, atau kerusakan hormonal.</li>
<li style="text-align: justify;">Seseorang yang memiliki kadar gula darah sangat rendah juga mungkin memiliki masalah dengan tiroid mereka (hypothyroidism) dan kelenjar adrenal (insufisiensi adrenal). Pengobatan kondisi ini sering menyebabkan resolusi diabetes rapuh.</li>
<li style="text-align: justify;">Gastroperesis dapat mempengaruhi tingkat penyerapan makanan, glukosa dan insulin ke dalam aliran darah. Hal ini bisa menimbulkan efek samping, yaitu kerusakan pada saraf yang mengendalikan organ internal. Dimana ini merupakan suatu kondisi yang kadang-kadang terjadi pada penderita diabetes. Obat-obatan seperti Reglan (metoclopramide) tidak bisa membantu untuk mendorong pengosongan lambung ke arah yang lebih normal. Sebuah penelitian menemukan bahwa pengobatan pada gastroperesis tidak mengarah pada peningkatan kontrol keseluruhan dari diabetes atau komplikasi yang terkait.</li>
<li style="text-align: justify;">Masalah psikologis, termasuk depresi dan stres, juga sering dikaitkan dengan diabetes labil.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Perbedaan Antara Diabetes Labil Dan Diabetes Stabil</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadar gula darah penderita diabetes yang stabil sesekali dapat berfluktuasi. Namun, fluktuasi ini tidak sering dan tidak mempengaruhi kemampuan untuk melakukan kegiatan rutin sehari-hari. Sementara kadar gula darah penderita diabetes labil adalah sebaliknya, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan untuk melakukan kegiatan rutin sehari-hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengobatan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengidentifikasi dan memperbaiki masalah mendasar pada <u>diabetes labil</u>, baik fisiologis maupun psikologis, adalah langkah awal untuk untuk mengobati diabetes rapuh. Selanjutnya tes darah juga dapat membantu untuk menentukan penyebab ketidakstabilan glukosa. Jika glukosa darah dapat merespon secara normal terhadap obat diabetes dalam lingkungan yang terkendali (seperti pada pasien yang dirawat di rumah sakit), maka kita harus mencari penyebab lain, seperti lingkungan, psikologis atau perilaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika penyebabnya adalah masalah psikologis, maka pengobatannya harus mengeksplorasi dan mengurangi situasi stres penderita. Dalam hal ini, berkonsultasi dengan psikologi profesional dalam mengevaluasi dan mengobati penderita akan sangat membantu. Psikoterapi telah terbukti efektif dalam mengobati diabetes rapuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi jika penyebabnya adalah fakyor fisik, maka pengobatannya dapat dilakukan dengan memompa insulin secara terus menerus untuk mengontrol kadar glukosa yang tepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang paling penting dalam perawatan <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/diabetes-labil-atau-diabetes-rapuh.html">diabetes labil</a> adalah pengawasan yang ketat pada pasien oleh tim perawat untuk mencari penyebab yang mendasarinya. Kemudian memastikan bahwa pasien menerima dan memahami semua pendidikan yang diperlukan, dan mendukung pasien dan keluarga untuk menjalankan manajemen diabetes yang efektif.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-76238398016119669952013-09-12T10:51:00.001-07:002013-11-19T23:01:52.052-08:00Diabetes Insipidus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcpIO1tM77lR5GxARTYGbLpECETEWHcPSaigbrlDT7v8gVAlX5MjGgWcQqfAFoRkZztR-Qm9D36chNzA6K0PpDug0Pol-g1uPKG_GckxlnbaN2cX3D6c-mnvN7si1jUWlT36rurFTUXydU/s1600/Diabetes+Insipidus.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcpIO1tM77lR5GxARTYGbLpECETEWHcPSaigbrlDT7v8gVAlX5MjGgWcQqfAFoRkZztR-Qm9D36chNzA6K0PpDug0Pol-g1uPKG_GckxlnbaN2cX3D6c-mnvN7si1jUWlT36rurFTUXydU/s400/Diabetes+Insipidus.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diabetes insipidus</b> adalah suatu penyakit dengan simtoma poliuria dan polidipsia. Diabetes insipidus terbagi dalam dua jenis; pertama diabetes insipidus sentral, jenis inilah yang paling sering dijumpai, yang disebabkan oleh defisiensi arginina pada hormon AVP. Jenis yang kedua adalah diabetes insipidus nefrogenis yang disebabkan oleh kurang pekanya ginjal terhadap hormon dengan sifat anti-diuretik, seperti AVP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penyebab Diabetes Insipidus</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum penyebab diabetes insipidus adalah sebagai berikut:</div>
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Kegagalan hormon Antidiuretik (ADH) untuk berfungsi secara normal</li>
<li style="text-align: justify;">Ketidakmampuan ginjal untuk merespon hormon antidiuretik (ADH)</li>
<li style="text-align: justify;">Produksi hormon antidieuretik (ADH) yang tidak memadai</li>
<li style="text-align: justify;">Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gejala Diabetes Insipidus</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Diabetes insipidus</i> (DI) menyebabkan seseorang sering buang air kecil . Volume urin yang dikeluarkan biasanya sangat besar dan encer, karena sebagian besarnya adalah air. Untuk mencukupi kebutuhan air yang hilang, pasien memerlukan air untuk minum dalam jumlah besar. Anda mungkin sering buang air kecil, bahkan di malam hari, yang dapat mengganggu tidur atau, pada kesempatan, menyebabkan mengompol. Karena ekskresi volume urin abnormal besar encer, Anda dapat dengan cepat mengalami dehidrasi jika Anda tidak minum cukup air. Anak-anak dengan diabetes insipidus mungkin mudah marah atau lesu dan mungkin memiliki demam , muntah , atau diare . Dalam bentuk klinis signifikan, diabetes insipidus adalah penyakit langka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buang air kecil yang berlebihan dan haus yang ekstrim (terutama untuk air dingin dan kadang-kadang air es atau es) adalah khas untuk DI. Gejala diabetes insipidus cukup mirip dengan yang tidak diobati diabetes mellitus , dengan perbedaan bahwa urin tidak mengandung glukosa dan tidak ada hiperglikemia (peningkatan glukosa darah ). Penglihatan kabur adalah langka. Tanda-tanda dehidrasi juga dapat muncul pada beberapa individu karena tubuh tidak dapat menghemat banyak (jika ada) air yang dibutuhkan masuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengobatan Diabetes Insipidus</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Pengobatan diabetes insipidus</u> tergantung dari penyebabnya. Berikut pengobatan yang dapat diberikan pada penderita diabetes insipidus :</div>
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Pemberian hormon vasopressin sintetis yang bernama desmopressin. Desmopressin dapat menggantikan hormon vasopressin karena memiliki struktur kimia yang sama. Desmopressin dapat diberikan pada penderita diabetes insipidus yang disebabkan gangguan produksi homon vasopressin akibat gangguan pada kelenjar pituitary atau pada hipotalamus.</li>
<li style="text-align: justify;">Pemberian HCT (hidroklortiazid) pada diabetes insipidus yang diakibatkan karena kelainan pada tubulus ginjal. HCT merupakan obat diuretik (meningkatkan produksi urin) namun dalam beberapa kasus dapat mengurangi output urine.</li>
<li style="text-align: justify;">Pemberian desmopressin pada diabetes insipidus akibat kehamilan. Desmopressin dapat diberikan pada wanita hamil yang disebabkan karena kerusakan vasopressin akibat enzim yang dilepaskan oleh plasenta bayi.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah informasi seputar <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/penyebab-gejala-dan-pengobatan-diabetes-insipidus.html">diabetes insipidus</a>, semoga bermanfaat.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-46188144524691481272013-09-11T20:46:00.002-07:002013-09-13T03:32:33.799-07:00Diabetes Ganda (Hybrid Diabetes/Double Diabetes)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1MTUmwxqMcBuzG1OxvUJdBPavbBSjQgiOdFJuNXZ3L8jYLLElVS3JZQLDBd_MhARv_slhZ_8D6eTBgP94D81C2LZNA5vLZocUIWQleN_7jmIsxaNc5agsbNTM0MddPotXxSG0TePQ2fv_/s1600/Diabetes+Ganda++Hybrid+Diabetes+Double+Diabetes.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1MTUmwxqMcBuzG1OxvUJdBPavbBSjQgiOdFJuNXZ3L8jYLLElVS3JZQLDBd_MhARv_slhZ_8D6eTBgP94D81C2LZNA5vLZocUIWQleN_7jmIsxaNc5agsbNTM0MddPotXxSG0TePQ2fv_/s1600/Diabetes+Ganda++Hybrid+Diabetes+Double+Diabetes.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diabetes ganda</b> adalah ketika seseorang memiliki unsur-unsur dari dua tipe diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes ganda, yang biasa disebut juga dengan Hybrid Diabetes, ini terjadi jika:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Penderita diabetes tipe 1 menjadi kelebihan berat badan dan mengembangkan fitur dasar diabetes tipe 2 serta obesitas - tubuh menjadi resisten terhadap insulin.</li>
<li>Penderita diabetes tipe 2 memiliki salah satu fitur kunci dari diabetes tipe 1 - Adanya antibodi dalam darah yang berlawanan dengan sel yang memproduksi insulin beta pankreas. Akhirnya menyebabkan penurunan kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Apa diabetes ganda terlihat seperti pada penderita diabetes tipe 1?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada penderita diabetes tipe 1, tanda-tanda dan gejala khas diabetes tipe 2 dapat berkembang secara bertahap. Seberapa cepat mereka bisa berkembang? Semua tergantung pada gen penderita dan tingkat kenaikan berat badannya. <i>Tanda-tanda dan gejala double diabetes</i> pada penderita diabetes tipe 1 biasanya terlihat seperti berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Mereka biasanya kelebihan berat badan atau obesitas.</li>
<li>Mereka membutuhkan insulin dosis tinggi untuk mengontrol gula darah mereka.</li>
<li>Mereka mungkin memiliki profil lipid abnormal dan kontrol diabetes yang buruk.</li>
<li>Mereka mungkin memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi.</li>
<li>Mereka telah mengembangkan resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak lagi merespon secara normal terhadap insulin yang diproduksi oleh pankreas atau yang diberikan melalui suntikan atau dihirup.</li>
<li>Pada perempuan mungkin memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS), yang meliputi beberapa kelainan hormonal yang menyebabkan pertumbuhan rambut dan jerawat yang berlebihan.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Apa diabetes ganda terlihat seperti pada penderita diabetes tipe 2?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika seorang remaja atau anak dengan semua fitur klinis yang khas diabetes tipe 2 - kelebihan berat badan, acanthosis nigricans (kulit berwarna beludru dan gelap pada leher, ketiak dan pangkal paha), tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, Sindrom Ovarium polikistik (PCOS) (untuk anak perempuan), riwayat keluarga positif tipe 2 - memiliki antibodi dalam darah yang berlawanan dengan sel yang memproduksi insulin beta pankreas, kita akan mengatakan mereka memiliki unsur-unsur dari kedua jenis diabetes. Karena kehadiran antibodi ini, mereka tidak bisa lagi dianggap sebagai penderita diabetes tipe 2 murni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Munculnya <u>diabetes ganda</u> bisa sangat berbeda, tergantung pada kadar resistensi insulin seseorang. Kombinasi dari sifat genetik - risiko bahwa seseorang akan mewarisi sesuatu dari orang tua mereka - dan kadar kelebihan berat badan, obesitas dan tidak memiliki kebugaran akan menentukan apakah seseorang menjadi resisten insulin - dan apakah resistensinya adalah sedang-sedang saja atau malah sangat berat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara Mencegah Hybrid Diabetes</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara ini masih relatif sedikit yang diketahui tentang hasil jangka panjang <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/daibetes-ganda-atau-hybrid-diabetes-atau-double-diabetes.html">diabetes ganda</a> karena diabetes tipe ini baru diidentifikasi, kita tahu bahwa kelebihan berat badan dan memiliki gen diabetes dalam keluarga seseorang adalah penyebab utamanya. Dan karena kita tidak bisa melakukan apa-apa terhadap gen kita, maka mengelola berat badan adalah cara yang paling penting untuk mencegah diabetes ganda. Untuk mencegah perkembangan diabetes ganda pada penderita diabetes tipe 1, cara terbaik adalah dengan banyak berolahraga dan mencegah kenaikan berat badan berlebihan atau obesitas.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-17093289872369235382013-09-10T22:44:00.002-07:002013-09-13T03:32:51.236-07:00Diabetes Cystic Fibrosis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrqveS4_5sjICqhP6MSrilUpGqHxvVGGOmQyferWrpy1vvb64-mxF72qxoP6nUZYCooKgD0gUd4zLgW1PNDwx3AJySZ_uzircf4ZW1PyzJik_eu_X6IUuKjZkmNmh3iiCAmWX41as2jBNw/s1600/Diabetes+Cystic+Fibrosis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrqveS4_5sjICqhP6MSrilUpGqHxvVGGOmQyferWrpy1vvb64-mxF72qxoP6nUZYCooKgD0gUd4zLgW1PNDwx3AJySZ_uzircf4ZW1PyzJik_eu_X6IUuKjZkmNmh3iiCAmWX41as2jBNw/s1600/Diabetes+Cystic+Fibrosis.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Diabetes yang berkaitan dengan cystic fibrosis mengacu pada bentuk diabetes sebagai akibat langsung dari memiliki cystic fibrosis. <b>Diabetes cystic fibrosis</b> ini adalah komplikasi umum dari cystic fibrosis yang biasa diderita orang dewasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Apa itu cystic fibrosis?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cystic fibrosis adalah akibat mutasi genetik dari gen CFTR yang menyebabkan aliran normal garam dan air melalui tubuh menjadi tersumbat. Hal ini menyebabkan tubuh memproduksi lendir sangat tebal yang dapat menyebabkan masalah dalam tubuh seperti meningkatkan risiko infeksi paru-paru dan mencegah pankreas bekerja dengan baik untuk mencerna makanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala-gejala cystic fibrosis biasanya terlihat sebagai berikut:</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Kulit terasa asin saat dicicipi</li>
<li style="text-align: justify;">Sering batuk-batuk</li>
<li style="text-align: justify;">Sesak napas</li>
<li style="text-align: justify;">Mengalami infeksi paru-paru</li>
<li style="text-align: justify;">Penurunan berat badan</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Cystic fibrosis juga mempengaruhi pencernaan, karenanya diet kalori tinggi sangat diperlukan untuk mempertahankan berat badan yang ideal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gejala diabetes pada cystic fibrosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala-gejala berikut dapat dilihat pada orang yang menderita <i>diabetes cystic fibrosis</i> :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Sering haus</li>
<li>Sering buang air kecil</li>
<li>Kelelahan yang berlebihan</li>
<li>Penurunan berat badan</li>
<li>Penurunan fungsi paru-paru</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diagnosa diabetes pada cystic fibrosis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat penting melakukan diagnosis diabetes pada cystic fibrosis untuk mencegah penurunan fungsi paru-paru. Jika Anda memiliki gejala-gejala seperti diatas, segera hubungi tim kesehatan yang mampu mengatur diagnosis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah tes pada toleransi glukosa maupun pemantauan glukosa yang berkelanjutan dapat digunakan untuk mendiagnosis diabetes pada cystic fibrosis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penyebab</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diabetes pada cystic fibrosis disebabkan oleh pankreas yang terluka sehingga dapat mempengaruhi kemampuan organ untuk memproduksi insulin. Faktor lain yang menyebabkan diabetes pada cystic fibrosis adalah resistensi insulin yang juga dapat terjadi pada orang dengan cystic fibrosis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengobatan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengobatan diabetes pada cystic fibrosis bertujuan untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah dan memberi asupan gizi yang cukup untuk mempertahankan berat badan yang sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diabetes pada cystic fibrosis biasanya bisa diobati dengan insulin. Insulin membantu menjaga kadar glukosa dalam darah yang dapat mencegah komplikasi kesehatan dan membantu tubuh untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk menjaga berat badan yang sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengobatan pada penderita <u><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/diabetes-cystic-fibrosis.html">diabetes cystic fibrosis</a></u> menyajikan tantangan yang berbeda daripada pada penderita diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2. Penderita diabetes cystic fibrosis harus dirujuk ke konsultan yang ahli dalam mengelola pasien yang menderita diabetes cystic fibrosis. Karena dukungan psikologis dapat menjadi bagian penting dalam proses pengobatan penderita diabetes cystic fibrosis.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-39992643860225297872013-09-10T20:27:00.000-07:002013-10-22T02:29:45.399-07:00Diabetes Tipe Lain<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0PGM6UuqbwtlxIsgCPKddq_v8Gu_sV20d40rRE1oCHKMothfJQwK0KA5-gLkpysLZPNa3CO87m_w-ClDrxksg5oJ8Z3GhmQTSEoRXYvjPOTCZX326y8ZmS-aw4sStN1mAqkZhnIpmYgTk/s1600/Diabetes+Tipe+Lain.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0PGM6UuqbwtlxIsgCPKddq_v8Gu_sV20d40rRE1oCHKMothfJQwK0KA5-gLkpysLZPNa3CO87m_w-ClDrxksg5oJ8Z3GhmQTSEoRXYvjPOTCZX326y8ZmS-aw4sStN1mAqkZhnIpmYgTk/s200/Diabetes+Tipe+Lain.jpg" width="200" /></a></div>
Ada <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/diabetes-tipe-lain.html"><b>banyak jenis diabetes</b></a>, beberapa di antaranya lebih umum daripada yang lain. Jenis yang paling umum dari diabetes pada populasi umum adalah diabetes tipe 2, yang sering berkembang dari pra-diabetes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diabetes tipe 1 lebih sering terjadi pada anak-anak sedangkan diabetes gestasional adalah suatu jenis diabetes yang dapat terjadi selama kehamilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelajari lebih lanjut tentang <i>jenis diabetes</i> :</div>
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/diabetes-cystic-fibrosis.html">Diabetes Cystic Fibrosis</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/daibetes-ganda-atau-hybrid-diabetes-atau-double-diabetes.html">Diabetes Ganda (Hybrid Diabetes/Double Diabetes)</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/penyebab-gejala-dan-pengobatan-diabetes-insipidus.html">Diabetes Insipidus</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/diabetes-labil-atau-diabetes-rapuh.html">Diabetes Labil</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/definisi-prevalensi-dan-pengobatan-diabetes-lada.html">Diabetes LADA</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/tanda-gejala-diagnosis-dan-pengobatan-diabetes-mody.html">Diabetes MODY</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/gejala-penyebab-diagnosa-pengobatan-dan-pencegahan-hemochromatosis.html">Diabetes Perunggu (Hemochromatosis)</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/diabetes-sekunder.html">Diabetes Sekunder</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/diabetes-tipe-15.html">Diabetes Tipe 1.5</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/gejala-dan-penyembuhan-diabetes-tipe-3.html">Diabetes Tipe 3</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/diabetes-yang-diinduksi-oleh-obat.html">Diabetes Yang Diinduksi Obat</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/steroid-induced-diabetes.html">Diabetes Yang Diinduksi Steroid</a></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-33251043777024301992013-09-10T19:21:00.001-07:002013-10-25T07:47:32.196-07:00Gejala Diabetes Gestasional<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglKCB7tZPlV0q32vpjGX160T9-1a_IctUoZhvYTL1ReZiH26WB2wet6q0lol4UCrKwda-12mYrqengmWTsdhgJtCg_uSDysMUS8vLDw_kL64Hvly9aFYPZiY_yYBLMepaQaXiOZ8vS6QU1/s1600/Gejala+Diabetes+Gestasional.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglKCB7tZPlV0q32vpjGX160T9-1a_IctUoZhvYTL1ReZiH26WB2wet6q0lol4UCrKwda-12mYrqengmWTsdhgJtCg_uSDysMUS8vLDw_kL64Hvly9aFYPZiY_yYBLMepaQaXiOZ8vS6QU1/s400/Gejala+Diabetes+Gestasional.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diabetes gestasional</b> adalah diabetes yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. Diabetes gestasional mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, tapi sekitar 20–50% dari wanita penderita diabetes gestasional bisa bertahan hidup. Diabetes gestasional ini terjadi di sekitar 2–5% dari semua kehamilan. Diabetes gestasional bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah melahirkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Diabetes gestasional</i> ini akan membuat kadar gula darah meningkat dan mempengaruhi produksi dari energi di dalam tubuh. Dalam kebanyakan kasus, gestasional diabetes umumnya asimtomatik seringkali gejalanya diabaikan. Tapi ada beberapa gejala yang bisa dilihat dari diabetes gestasional ini, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;">Kelelahan yang berlebihan</li>
<li style="text-align: justify;">Mengalami masalah penglihatan seperti terlihat kabur</li>
<li style="text-align: justify;">Rasa haus yang berlebihan</li>
<li style="text-align: justify;">Meningkatnya rasa lapar (kondisi ini sering tidak disadari)</li>
<li style="text-align: justify;">Mual</li>
<li style="text-align: justify;">Sering buang air kecil</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun <u>diabetes gestasiona</u>l bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Resiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular. Karena itu jika anda mengalami <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/gejala-diabetes-gestasional-pada-ibu-hamil.html">gejala diabetes gestasional </a>diatas, sebaiknya anda menghubungi dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan yang serius</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-76803535840533767332013-09-10T18:47:00.001-07:002013-09-13T03:33:32.588-07:009 Gejala Diabetes Tipe 2<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyD3mEEfMke6Jb13kMNcx3lZ1INfedfvErVjFQF9fez_aaSrgDDPRuvy6ToI_b5YfJJYPlkRODUytsr6ApsFJb0fPfKCPZepeeoR8q4dLgNMvEdX2rpEczNF0hSU4MKpO0oPfgR9dPcxGR/s1600/9+Gejala+Diabetes+Tipe+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyD3mEEfMke6Jb13kMNcx3lZ1INfedfvErVjFQF9fez_aaSrgDDPRuvy6ToI_b5YfJJYPlkRODUytsr6ApsFJb0fPfKCPZepeeoR8q4dLgNMvEdX2rpEczNF0hSU4MKpO0oPfgR9dPcxGR/s320/9+Gejala+Diabetes+Tipe+2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diabetes tipe 2</b> (bahasa Inggris: adult-onset diabetes, obesity-related diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe diabetes yang terjadi bukan karena disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Mutasi gen tersebut sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan pada manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Diabetes tipe dua</i>, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin dan seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin,juga sering disebut silent killer karena memiliki gejala yang samar. Cara terbaik untuk memastikan semuanya adalah dengan melakukan tes gula darah, tapi hasil tes tunggal tidak pernah cukup untuk mendiagnosa diabetes (tes harus diulang). Namun sebelum melakukan tes sebaiknya anda mengetahui gejala-gejala diabetes type 2 dibawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Infeksi jamur</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Diabetes akan menurunkan sistem kekebalan tubuh secara umum. Tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk infeksi jamur (candida). Jamur dan bakteri mampu berkembang biak secara pesat di lingkungan yang kaya gula. Perempuan, khususnya, perlu waspada terhadap infeksi candida seperti keputihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Kehilangan berat badan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Karena hormon insulin tidak mampu mengirim glukosa ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi, tubuh mulai memecah protein dari otot-otot sebagai sumber energi alternatif. Disini ginjal juga bekerja ekstra untuk menghilangkan kelebihan gula, dan menyebabkan kehilangan kalori yang dapat membahayakan ginjal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Kelaparan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasa lapar berlebihan adalah tanda lain dari diabetes type dua. Ini terjadi akibat kadar gula yang tinggi namun tidak dapat masuk ke dalam sel untuk digunakan dalam proses metabolisme. Ketika kadar gula darah tidak dapat masuk ke dalam sel, tubuh belum mendapatkan asupan makanan sehingga mengirim sinyal lapar untuk mendapatkan glukosa lebih banyak agar sel-sel dapat berfungsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Kelelahan dan mudah marah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang memiliki kadar gula darah tinggi, umumnya akan merasa tidak enak badan. Sering terbangun di malam hari untuk berkemih, akan membuat badan tidak segar keesokan harinya. Kondisi inilah yang membuat emosi orang tersebut menjadi lelah dan mudah marah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Kesemutan dan mati rasa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersama dengan rasa sakit terbakar atau bengkak merupakan tanda-tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan neuropati (kerusakan saraf) permanen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Masalah kulit</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kulit gatal, dan kering, bisa menjadi tanda diabetes. Contoh lain adalah acanthosis nigricans yaitu penggelapan kulit di sekitar leher atau ketiak. Orang yang memiliki kondisi ini sudah mengalami proses resistensi insulin meskipun gula darah mereka mungkin tidak tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Penglihatan kabur</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penglihatan yang kabur atau sesekali seperti melihat cahaya berkedip merupakan akibat langsung dari kadar gula darah tinggi. Kadar glukosa tinggi mampu mengubah bentuk lensa dan mata. Kabar baiknya gejala ini reversibel (bisa kembali normal) saat kadar gula darah kembali atau mendekati normal. Namun, kadar gula yang tidak terkontrol akan menyebabkan kerusakan permanen, bahkan kebutaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Penyembuhan luka yang lambat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Infeksi, luka, dan memar yang tidak kunjung sembuh adalah tanda klasik diabetes. Hal ini terjadi karena pembuluh darah vena dan arteri rusak akibat jumlah glukosa berlebih. Kondisi ini membuat darah sulit menjangkau daerah-daerah tubuh yang luka untuk memfasilitasi proses penyembuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Sering buang air kecil dan haus berlebihan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sering terbangun malam hari untuk buang air kecil bisa menjadi gejala diabetes. Pada kondisi ini, ginjal bekerja sangat aktif untuk menyingkirkan kelebihan glukosa dalam darah. Sedang rasa haus yang berlebihan adalah respon tubuh untuk mengisi cairan yang hilang akibat sering buang air kecil. Kedua gejala ini berjalan seiring sebagai mekanisme tubuh untuk menurunkan kadar gula darah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah <u><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/9-gejala-diabetes-tipe-2.html">9 gejala diabetes tipe 2</a></u> yang bisa kami informasikan. Jika anda memiliki gejala-gejala seperti diatas, sebaiknya segera periksakan diri ke pusat layanan kesehatan atau dokter terdekat.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-14074033708760995222013-09-09T17:59:00.000-07:002013-09-13T03:33:44.229-07:006 Gejala Diabetes Tipe 1<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWJlSDjWZhxc3ijNMhZHhzmhMiSRZ-4uEHDoX7B3W_llbYI9rijufuKJRRN2lIX-7ske9HfYt60gQAxWoDl0jUs2teE70CG32h16WRQLzKMboXlyAZzDlIq_wAgjExYqvuIzoUcTOogKSq/s1600/Gejala+Diabetes+Tipe+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWJlSDjWZhxc3ijNMhZHhzmhMiSRZ-4uEHDoX7B3W_llbYI9rijufuKJRRN2lIX-7ske9HfYt60gQAxWoDl0jUs2teE70CG32h16WRQLzKMboXlyAZzDlIq_wAgjExYqvuIzoUcTOogKSq/s400/Gejala+Diabetes+Tipe+1.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diabetes tipe satu</b> tak lepas dari insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan sel beta di pankreas, yang bertugas untuk memasukkan gula ke dalam sel. Jumlahnya tergantung pada kadar gula darah. Makin tinggi gula di dalam darah, makin tinggi pula insulin yang akan diproduksi. Pada diabetes tipe satu, sistem imun tubuh menyerang dan merusak sel beta. Tanpa insulin, jumlah glukosa dalam sirkulasi darah akan tinggi sehingga menyebabkan kerusakan berbagai organ, mulai dari jantung sampai saraf.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/gejala-diabetes-tipe-satu-pada-anak.html"><i>Diabetes tipe 1</i></a> ini seringkali tidak terdeteksi karena banyak gejala yang tampaknya tidak berbahaya. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa deteksi gejala dan pengobatan diabetes secara dini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi diabetes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan yang lebih serius, maka sudah semestinya anda mengetahui gejala diabetes tipe satu ini. Apalagi <u>diabetes type 1</u> ini sebagian besar di derita oleh anak-anak. Dibawah ini ada beberapa informasi tentang gejala diabetes type satu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Penurunan berat badan secara drastis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tubuh tidak lagi bisa memproses glukosa untuk energi dan mulai memecah otot dan cadangan lemak untuk menghasilkan energi bagi sel-sel yang lapar. Karenanya meski nafsu makan penderita normal tetapi berat badannya tetap sulit naik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Sensitif atau mudah tersinggung</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita akan mudah merasa tersinggung karena ketidakseimbangan insulin dan glukosa yang berakibat pada emosi kejiwaan penderita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Sering buang air kecil</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini terjadi karena ginjal ingin membersihkan kelebihan glukosa dalam sirkulasi darah. Penderita jadi lebih sering buang air kecil dan dalam jumlah yang besar. Pada anak-anak, mengompol juga bisa menjadi gejala adanya diabetes, terutama jika sebelumnya si anak tak pernah mengompol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Sering merasa haus</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena banyak cairan yang dikeluarkan, penderita menjadi gampang haus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Sering merasa kelelahan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita akan mudah merasa kelelahan karena tubuhnya tidak mampu memproses glukosa untuk energi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Sering merasa lapar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena tubuh tidak bisa memproses energi penderita akan mudah merasa lapar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah 6 <b>gejala diabetes type satu</b> yang harus segera di tangani. Karena kalau di biarkan dapat menimbulkan kemungkinan komplikasi <a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/">diabetes</a>, khususnya pada anak-anak.</div>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7212743660105180396.post-78765999528944966882013-08-30T03:39:00.000-07:002013-11-19T22:43:54.451-08:00Artikel Diabetes<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE0xyHNEPm-rrMk7LSZczVq1sld8CxltxyVmqQy28RoTbaPSJEcpVtKstKZQG4e5y4v5AK-XE7pAN69Kd34bSTzD7dARpmKpb-fsN8LkusHMzD7T3eEQPoRuAMvuNQq-C0WlZUJwb4HwxU/s1600/Artikel+Diabetes.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE0xyHNEPm-rrMk7LSZczVq1sld8CxltxyVmqQy28RoTbaPSJEcpVtKstKZQG4e5y4v5AK-XE7pAN69Kd34bSTzD7dARpmKpb-fsN8LkusHMzD7T3eEQPoRuAMvuNQq-C0WlZUJwb4HwxU/s200/Artikel+Diabetes.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglisemia) secara terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diabetes termasuk kedalam penyakit yang berbahaya, diabetes juga mempunyai beberapa jenis yang bervariasi. Karena itu ada banyak cara untuk mencegah, merawat dan mengobati diabetes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum melaju ke arah perawatan dan pengobatan ada baiknya Anda mengenali terlebih dahulu diabetes yang Anda derita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut kami berikan beberapa informasi penting tentang diabetes untuk membantu Anda mengenali diabetes itu sendiri. Semoga Artikel yang kami sajikan ini bermanfaat.</div>
<ol style="text-align: left;">
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/08/diabetes-tipe-1.html">Diabetes tipe 1</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/diabetes-tipe-2.html">Diabetes tipe 2</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/gejala-diabetes-gestasional-pada-ibu-hamil.html">Diabetes Gestasional</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/09/diabetes-tipe-lain.html">Diabetes tipe lain</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/11/cara-alami-mengobati-diabetes.html">Cara Alami Mengobati Diabetes</a> <span style="color: red; font-size: xx-small;"><i>New!</i></span></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/cara-merawat-kaki-bagi-penderita-diabetes.html">Cara Merawat Kaki Bagi Penderita Diabetes</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/11/faktor-risiko-dan-penyebab-diabetes-gestasional.html">Faktor Risiko dan Penyebab Diabetes Gestasional</a> <span style="color: red; font-size: xx-small;"><i>New!</i></span></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/10/glucagonoma.html">Glucagonoma</a></li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://pusatdiabetes.blogspot.com/2013/11/olahraga-untuk-penderita-diabetes.html">Olahraga untuk Penderita Diabetes</a> <span style="color: red; font-size: xx-small;"><i>New!</i></span>
</li>
</ol>
</div>
ancorezhttp://www.blogger.com/profile/01591076095690656660noreply@blogger.com0